Bekerja di perusahaan startup merupakan mimpi banyak milenial. Gimana nggak, kebanyakan startup memiliki budaya kerja yang lebih fleksibel sehingga kamu bisa menikmati hidup lebih nyaman selepas bekerja. Selain itu, fasilitas dan gaji yang ditawarkan pun biasanya OK banget.
Akhir-akhir ini, semakin banyak perusahaan rintisan atau startup yang membuka lowongan. Posisi yang ditawarkan pun beragam, mulai programmer sampai customer service. Artinya, kamu punya peluang yang sangat besar untuk bekerja di perusahaan rintisan.
Namun, tunggu dulu! Masuk ke perusahaan startup tidak semudah yang kamu pikirkan, lho. Perusahaan startup biasanya menerapkan standar tinggi saat melakukan rekrutmen karyawan. Salah satu proses yang dilakukan perusahaan untuk menyaring kandidat yang sesuai adalah wawancara.
Proses wawancara yang dilakukan perusahaan startup biasanya cukup berbeda dengan perusahaan konvensional, lho. Di perusahaan rintisan, biasanya HRD yang bertugas masih berusia muda sehingga perspektif yang dimiliki sang HRD juga berbeda dengan perusahaan konvensional.
Jadi, apa saja hal yang harus kamu lakukan untuk “tembus” wawancara di perusahaan startup dan mendapat pekerjaan impian? Bob punya daftar tips yang bisa kamu coba, nih.
Buatlah CV yang menarik
Langkah pertama sebelum mendapat panggilan wawancara adalah melamar. Saat melamar, kamu harus menyertakan beberapa syarat yang ditentukan oleh perusahaan, seperti CV dan portfolio. Pastikan CV-mu menonjol karena CV yang menonjol akan memudahkanmu dipanggil.
Apa saja yang harus kamu cantumkan dalam CV agar CV-mu menonjol? Kamu bisa mencantumkan pengalaman berorganisasi atau prestasi yang berkaitan dengan posisi yang dilamar. Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi programmer, kamu bisa mencantumkan prestasi sebagai juara lomba pemrograman.
Cari tahu mengenai perusahaan startup yang kamu lamar
Kalau ada yang mengatakan bahwa melamar pekerjaan sama dengan melamar jodoh, mereka nggak salah. Saat kamu melamar kerja, kamu harus mengetahui setidaknya beberapa hal tentang perusahaan yang kamu lamar. Minimal, kamu harus mengetahui produk/jasa dari perusahaan tersebut.
Saat wawancara di perusahaan startup, kamu biasanya akan mendapat pertanyaan mengenai perusahaan, seperti visi, misi, dan pengetahuan produk. Dengan mencari tahu mengenai perusahaan sebelum wawancara, kamu akan dapat menjawab pertanyaan dengan lancar.
Jadilah diri sendiri
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bagian HR di perusahaan startup biasanya diisi oleh HR yang masih muda. Karena rentang usia yang tidak terlalu jauh, kamu akan dapat menjawab pertanyaan dengan lebih nyaman. Namun, bukan berarti kamu dapat bersikap kurang sopan kepada HR, ya.
Umumnya, HR akan memberikan pertanyaan tentang perusahaan, tujuanmu masuk ke perusahaan startup, dan kelebihan atau kelemahan dirimu. Jawablah pertanyaan tersebut dengan jujur karena HR dapat mendeteksi jika kamu menjawab secara berlebihan.
Ketiga tips yang Bob berikan terbukti ampuh untuk membawamu lolos wawancara di perusahaan startup. Nah, setelah diterima, kamu layak banget untuk mendapat reward. Memberi reward untuk diri sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan traveling.
Jika kamu berencana untuk traveling ke Bandung atau Jakarta, kamu bisa melirik Bobobox sebagai pilihan akomodasimu. Bobobox adalah hotel kapsul yang terletak sangat strategis dan memiliki berbagai fitur canggih. Misalnya, nih, kamu bisa memesan kamar, membuka kuncinya, sampai mengganti warna lampu di dalamnya dengan aplikasi ponsel. Keren, kan?
Bobobox juga rajin memberi promosi, baik untuk tamu baru maupun tamu setia. Tertarik untuk menginap di Bobobox? Yuk, kunjungi bobobox.co.id atau unduh aplikasinya di toko aplikasi ponselmu!
