Dan Cooper, alias D.B Cooper, merupakan nama palsu dari seorang pelaku kasus pembajakan pesawat paling mencengangkan pada abad ke-20. Dalam beberapa jam, dia membajak pesawat, meminta uang tebusan, lalu melarikan diri dari pesawat menggunakan parasut. Pembajakan ini terjadi pada tahun 1971 di pesawat Northwest Orient Airlines Flight 305 dalam penerbangannya menuju Seattle dari Postland.
Cooper memasuki pesawat dengan mengenakan kemeja putih lengkap dengan dasi hitam. Bagi penumpang lainnya, dia terlihat seperti pembisnis yang sedang melakukan perjalanan bisnis pada umumnya.
Alangkah kagetnya seorang pramugari bernama Florence Schaffner ketika dirinya dipanggil oleh Cooper yang kemudian memberitahunya bahwa Cooper membawa sebuah bom di dalam tasnya. Cooper kemudian memberikan ancaman akan meledakkan bom tersebut apabila dirinya tidak diberikan uang tebusan sebesar US$ 200.000 dollar (setara dengan Rp 2,8 milliar) pada pukul 17.000. Cooper juga meminta dua parasut depan dan dua parasut belakang.
Setelah mendapatkan permintaannya saat mendarat di Seattle, Cooper memerintahkan pilot untuk terbang ke Mexico City dengan syarat pesawat harus terbang dibawah 10.000 kaki dengan sayap pada 15 derajat dan kecepatan dibawah 200 knot. Lebih anehnya lagi, Cooper meminta pintu belakang pesawat tetap terbuka.
Pesawat kemudian lepas landas dari Seattle dan terbang menuju Mexico City sesuai dengan persyaratan yang diberikan Cooper. Setelah beberapa saat, dia melarikan diri dengan terjun payung dari pesawat menggunakan parasutnya sembari membawa uang tebusannya.
Meskipun terdapat gambaran fisik yang jelas mengenai Cooper dari para saksi dan sampel DNA yang didapatkan dari dasi Cooper yang tertinggal di pesawat, penyiidik belum dapat menemukan identitas asli Cooper.
Kisah D.B Cooper yang sangat misterius ini menyebar seperti api dalam budaya populer. Dia menjadi inspirasi pembuatan lagu, film, dan buku. Bahkan, kisah D.B Cooper sempat muncul pada series Loki baru-baru ini. Pada series tersebut, diceritakan bahwa D.B Cooper sebenarnya adalah varian dari tokoh Loki. Suatu teori pembajakan pesawat D.B Cooper yang cukup menarik bukan?
Meskipun belum terbukti siapa pelaku sebenarnya, terdapat beberapa teori pembajakan pesawat D.B Cooper dari hasil penyidikan yang dilakukan oleh FBI maupun penyidik amatir. Apakah benar D.B Cooper merupakan varian Loki? Simak kumpulan teori pembajakan pesawat D.B Cooper versi Bob di bawah ini.
1. D.B Cooper tidak mendarat dengan selamat.
Parasut dan tas D.B Cooper via FBI.gov
Teori pembajakan pesawat D.B Cooper yang pertama adalah dirinya tidak mendarat dengan selamat setelah terjun payung dari pesawat. Pihak FBI (Federal Bureau of Investigation) merasa bahwa teori ini merupakan yang paling masuk akal.
Pada awalnya, FBI berasumsi bahwa Cooper memiliki pengalaman sebagai penerjun payung atau bahkan merupakan anggota pasukan payung militer Amerika Serikat. Tetapi setelah diselidiki, FBI menyimpulkan bahwa Cooper merupakan seorang penerjun payung amatir. Menurut mereka, tidak mungkin seorang penerjun payung berpengalaman akan melakukan penerjunan pada tengah malam, saat hujan, dan tidak mengenakan pakaian khusus untuk terjun payung. Oleh karena itu, kecil kemungkinan Cooper mendarat dengan selamat.
Kendati demikian, jenazah dan parasut yang digunakan Cooper belum pernah ditemukan sehingga teori ini belum dapat terbukti.
2. Kenneth Christiansen
Teori pembajakan pesawat D.B Cooper berikutnya adalah bahwa D.B Cooper merupakan seseorang bernama Kenneth Christiansen.
Pada tahun 2007, seorang penyidik amatir bernama Geoffrey Gray dihubungi oleh seseorang bernama Lyle Christiansen. Lyle menjelaskan bahwa dirinya yakin bahwa mendiang saudara lelakinya yang bernama Kenneth Christiansen adalah D.B Cooper.
Kenneth Christiansen dulunya adalah anggota pasukan payung militer Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam perang dunia kedua. Setelah meninggalkan militer, Christiansen bekerja sebagai manajer kabin di maskapai Northwest Orient Airlines. Mencurigakannya, maskapai tersebut adalah maskapai yang pesawatnya dibajak oleh D.B Cooper. Pengalaman Christiansen sebagai anggota pasukan payung pun dapat menunjang pelarian diri melalui terjun payung yang dilakukan oleh D.B Cooper.
Selain itu, terdapat beberapa hal mencurigakan yang lainnya. Menurut Lyle, Christiansen membeli rumah mewah tidak lama setelah pembajakan pesawat D.B Cooper. Kemudian, menurut seorang saksi pembajajakan D.B Cooper, Christiansen memiliki deskripsi fisik yang serupa dengan D.B Cooper.
Meskipun begitu, FBI tidak terlalu yakin dengan teori ini. Menurut FBI, D.B Cooper seharusnya tidak memiliki pengalaman sebagai seorang penerjun payung (seperti yang sudah dijelaskan di atas). Selain itu, Christiansen memiliki tubuh yang lebih kurus dan lebih pendek dari D.B Cooper berdasarkan deskripsi fisik para saksi.
3. Lynn Doyle Cooper
Dasi dan uang D.B Cooper via FBI.gov
Pada tahun 2011, seorang wanita bernama Marla Cooper menyatakan bahwa mendiang pamannya yang bernama Lynn Doyle Cooper atau yang akrab dipanggil “L.D” adalah D.B Cooper. Pernyataan ini pun didukung oleh ibunya Marla, Grace Hailey. Lynn Doyle Cooper adalah teori pembajakan pesawat D.B Cooper berikutnya.
Menurut Hailey, L.D tumbuh dan besar di Sisters, Oregon sehingga L.D cukup kenal dengan kawasan di mana D.B Cooper melakukan penerjunannya. Fakta ini konsisten dengan teori dari FBI bahwa D.B Cooper mendarat di suatu kawasan yang ia kenali sehingga dapat melarikan diri dengan lebih mudah. L.D juga merupakan seorang veteran militer yang sesuai dengan teori bahwa D.B Cooper memiliki latar belakang militer.
Fakta terakhir yang paling mencurigakan adalah beberapa hari setelah pembajakan D.B Cooper, L.D mendatangi acara Thanksgiving keluarganya dengan kondisi terluka. L.D menjelaskan bahwa dirinya baru saja mengalami kecelakaan mobil. Tetapi, Hailey merasa bahwa ada kemungkinan luka-luka tersebut didapatkan L.D setelah melakukan terjun payung sebagai D.B Cooper.
Meskipun terdapat ketidakcocokan DNA L.D dengan DNA yang didapatkan dari dasi D.B Cooper, FBI masih menganggap L.D sebagai suatu teori pembajakan pesawat D.B Cooper yang cukup masuk akal.
4. Duane Weber
Teori Pembajakan pesawat D.B Cooper yang berikutnya adalah Duane Weber. Pada tahun 2000, seorang wanita bernama Jo Weber menyatakan bahwa mendiang suaminya, Duane Weber, adalah D.B Cooper.
Menurut Jo, sebelum meninggal, suaminya sempat mengaku bahwa dia adalah D.B Cooper. Setelah suaminya meninggal, Jo mulai menyadari hal-hal mencurigakan yang dilakukan suaminya selama 17 tahun menikah.
Jo ingat bahwa dia pernah terbangun tengah malam karena Duane berbicara dalam tidurnya. Saat berbicara tersebut, Duane terlihat gelisah dan berbicara mengenai ketakutan dirinya meninggalkan sidik jari di suatu pesawat. Selain itu juga, Duane memiliki cidera pada dengkulnya yang terjadi akibat kecelakaan saat terjun payung.
Dan hal yang paling mencengangkan adalah, Duane memiliki tiket pesawat Northwest Orient Airlines, yang merupakan pesawat yang dibajak oleh D.B Cooper. Duane pun memiliki kesamaan fisik dengan deskripsi fisik D.B Cooper.
Meskipun demikian, tidak terdapat sampel DNA yang cukup untuk membuktikan bahwa Duane Weber adalah D.B Cooper.
5. Richard McCoy
via FBI.gov
Pembajakan pesawat dan metode pelarian diri D.B Cooper yang berani dan relatif berhasil ini memantik cukup banyak orang untuk mencoba hal yang sama. Salah satu kasus mengikuti metode D.B Cooper yang paling terkenal adalah kasus Rchard McCoy.
McCoy adalah seorang veteran perang, merupakan mantan pilot helikopter, dan memiliki pengalaman dalam terjun payung. McCoy melakukan pembajakan pesawat pada tahun 1972 dan melakukan terjun payung dari pesawat dengan membawa US$ 500.000 dollar. Untungnya, McCoy berhasil ditangkap dan didakwa 45 tahun penjara.
Banyak yang berspekulasi bahwa McCoy sebenarnya adalah D.B Cooper. Hal itu berdasarkan pada fakta bahwa metode yang digunakan oleh McCoy serupa dengan D.B Cooper dan dasi yang ditinggalkan D.B Cooper pada tahun 1971 serupa dengan dasi yang digunakan mahasiswa Brigham Young University. McCoy merupakan mahasiswa Brigham Young University.
McCoy juga tidak pernah mengaku atau menyangkal apabila dirinya ditanya apakah dia merupakan D.B Cooper. McCoy selalu mengelak dan mengganti topik pembicaraan apabila ditanya mengenai hal tersebut. Hal-hal ini lah yang menjadikan Richard McCoy sebagai salah satu teori pembajakan pesawat D.B Cooper.
Meskipun demikian, McCoy memiliki alibi yang menunjukkan bahwa dia berada di rumah saat pembajakan D.B Cooper terjadi.
Lepas Rasa Penat di Hotel Kapsul Bobobox!
Ditengah pandemi yang menjenuhkan dan menjengkelkan ini, mungkin kamu membutuhkan suasana baru untuk menjalani kegiatan sehari-hari kamu. Tenang, Bob punya solusinya.
Lepas rasa penat kamu dengan menginap di Bobobox. Hotel kapsul dengan fasilitas yang super keren ini dijamin bakal menyajikan suasana baru yang bakal bikin hati dan pikiran kamu fresh kembali.
Tertarik? Langsung aja unduh aplikasinya di sini dan pesan podnya!
