via nelsonmandela.org

Mengenal Nelson Mandela: Perjuangan Melawan Apartheid Hingga Kiprahnya di Politik Dunia

Nama Nelson Mandela tidak lepas dari perjuangannya melawan sistem apartheid, yaitu politik diskriminasi warna kulit yang dahulu diterapkan oleh Afrika Selatan antara keturunan dari Eropa (kulit putih) terhadap penduduk kulit berwarna. Profil Nelson Mandela juga meliputi perannya sebagai seorang aktivis kemanusiaan, politisi, filantrop sekaligus presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan sejak 1994-1999.

Mandela bergabung dengan African National Congress (ANC), partai politik untuk memperjuangkan hak kaum kulit hitam, pada tahun 1942. Mulai tahun 1962, Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara terkait perjuangannya tersebut.

Selanjutnya pada tahun 1993, Nelson Mandela bersama dengan dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian terkait perjuangan mereka untuk menghapus sistem apartheid Afrika Selatan. Mandela pun menjadi salah satu tokoh inspirasi bagi para aktivis kemanusian di generasi-generasi berikutnya.

Setelah pensiun dari dunia politik, Mandela mendirikan Nelson Mandela Foundation yang berfokus untuk melawan HIV/AIDS serta mendukung perkembangan desa dan pembangunan sekolah. Pada tahun 2009, PBB menetapkan hari ulang tahun Mandela sebagai Nelson Mandela International Day. Di hari tersebut, orang-orang diajak untuk meluangkan 67 menit untuk melakukan kebaikan. Hal ini mewakili 67 tahun yang dihabiskan Mandela dalam perjuangan untuk perubahan.

Nelson Mandela kemudian mengembuskan napas terakhirnya pada 5 Desember 2013 di usia 95 tahun. Ia meninggal di rumahnya di Johannesburg, Afrika Selatan akibatk infeksi paru-paru yang ia derita sejak 2011.

Profil Nelson Mandela – Awal Kehidupan

profil nelson mandela, awal kehidupan

via nelsonmandela.org

Mandela terlahir dengan nama Rolihlahla Mandela yang secara harfiah berarti menarik cabang pohon, namun umumnya diterjemahkan sebagai ‘pembuat masalah’. Ia berasal dari suku Madiba dan lahir pada 18 Juli 1918 di Mvezo, Afrika Selatan.

Ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni sementara sang ayah bernama Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela. Ayah Mandela merupakan penasihat pengadilan tinggi untuk penguasa Kerajaan Thembu, Jongintaba Dalindyebo dan ditakdirkan untuk menjadi kepala suku selanjutnya.

Sayang, sang ayah kehilangan posisi tersebut akibat pertikaian dengan magistrat kolonial setempat. Keluarga Mandela pun pindah ke sebuah desa yang lebih kecil bernama Qunu dan hidup dalam keterbatasan. Setelah kematian sang ayah pada tahun 1930, Nelson Mandela menjadi anak asuh Jongintaba dan mulai hidup di istana Great Place di Mqhekezweni.


Baca Juga: Selamat Hari Perempuan Internasional! Simak 10 Tokoh Perempuan Paling Berpengaruh Sepanjang Masa Ini!


Pernikahan

Profil Nelson Mandela meliputi tiga pernikahan, yang dua di antaranya berakhir dalam perceraian.

  • Mandela menikahi seorang perawat bernama Evelyn Mase di tahun 1944 lalu bercerai pada 1958. Keduanya dikaruniai empat orang anak.
  • Ia kembali menikah dengan Winnie Madikizela di tahun 1958 dan berpisah di tahun 1996. Keduanya dikaruniai dua anak perempuan.
  • Di tahun 1998, Mandela menikahi Graca Machel, Menteri Pendidikan Mozambique pertama dan bertahan hingga kematiannya di tahun 2013.

Pendidikan

Dalam profil Nelson Mandela, ia menjadi yang pertama di keluarganya untuk mengenyam pendidikan. Ia pertama kali masuk sekolah dasar di Wesleyan Mission School di Qunu yang mempertemukannya dengan guru bernama Miss Mdingange. Saat itu, Afrika Selatan mengikuti sistem pendidikan Britania Raya yang mengharuskan murid-muridnya memiliki nama Kristen. Maka dari itu, Miss Mdingange memberinya nama Nelson.

Setelah kepindahannya ke Mqhekezweni, Jongintaba dan sang istrti menyekolahkannya di Clarkesbury School. Setelah itu, Mandela melanjutkan ke sekolah menengah Healdtown hingga menjadi mahasiswa University College of Fort Hare di umur 21 tahun untuk gelar Bachelor of Arts.

Namun, dia dikeluarkan dari universitas tersebut karena keterlibatannya dalam unjuk rasa mahasiswa. Pihak universitas membolehkannya kembali kuliah jika ia kembali menjabat di Dewan Perwakilan Mahasiswa.

Mendengar hal itu, Jongintaba mengancam akan menikahkan Mandela jika tidak kembali kuliah. Mandela pun akhirnya melarikan diri ke Johannesburg bersama Justice (anak sulung Jongintaba) pada tahun 1941.

Di sana, Mandela melakoni sejumlah pekerjaan seperti petugas keamanan tambang, agen tanah, dan juru tulis sambil menyelesaikan kuliah BA-nya melalui kelas korespondensi University of South Africa. Setelah menyelesaikan kuliahnya, ia kembali ke Fort Hare untuk wisuda.

Lalu, pada tahun 1943, Mandela mengambil kuliah jurusan hukum di University of the Witwatersrand di Johannesburg. Selain karena kegagalan dalam ujian akhir, keuangan Mandela yang buruk memaksanya untuk meninggalkan universitas tanpa pernah lulus di tahun 1952.

Setelah dipenjara pada tahun 1962, ia mulai kuliah lagi melalui University of London, lagi-lagi tanpa menyelesaikannya. Meski begitu, ia berhasil mendapat gerlar Sarjana Hukum melalui University of South Africa di tahun 1989, setahun sebelum pembebasan.


Baca Juga: Sambut World Population Day Dengan Fakta Populasi Dunia Berikut!


Kiprah Politik

kiprah politik dalam profil nelson mandela

via nelsonmandela.org

Profil Nelson Mandela dalam dunia politik bermula dari tekadnya untuk membebaskan Afrika Selatan yang masih terbelenggu oleh kaum kulit putih. Meski sudah tergabung dengan ANC sejak 1942, Mandela baru aktif terlibat di tahun 1944 saat membantu pembentukan Liga Pemuda ANC.

Liga Pemuda ANC sendiri berkeinginan untuk menerapkan gerakan akar rumput massal dengan mendapatkan kekuatan dari jutaan rakyat serta pekerja yang tidak memiliki suara di bawah rezim yang ada. ANC pun resmi mengadopsi metode tersebut pada 1949 dengan menggelar boikot, pemogokan, pembangkangan dan pemutusan kerja sama tanpa kekerasan. Hal ini dilakukan demi tercapainya kebijakan kewarganegaraan penuh, hak-hak serikat pekerja, redistribusi tanah, serta pendidikan gratis dan wajib bagi semua anak.

Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai tanpa kekerasan dalam melawan pemerintah serta sistem apartheidnya. Hal ini termasuk perannya sebagai ketua Defiance Campaign di tahun 1952 serta kehadirannya dalam Congress of the People tahun 1955.

Di tahun 1952, Mandela dan rekannya Oliver Tambo juga mendirikan sebuah firma hukum bernama Mandela & Tambo. Firma tersebut memberikan layanan hukum gratis dan biaya rendah bagi kaum kulit hitam.

Penjara 27 Tahun

Salah satu profil Nelson Mandela yang kerap menjadi sorotan adalah hukuman seumur hidup yang ia terima. Meski mengalami berbagai halangan dari pemerintah, Mandela tetap melanjutkan perlawanan terhadap mereka hingga akhirnya di tahun 1956 ia beserta 155 orang lainnya diadili dengan tuduhan pengkhianatan lalu bebas pada tahun 1961.

Setelah pembunuhan terhadap orang kulit hitam tak bersenjata oleh polisi di tahun 1960 dan pelarangan terhadap ANC, Mandela memutuskan untuk menghentikan tindakan anti kekerasannya.  Maka dari itu, di tahun 1961, ia mendirikan Umkhonto we Sizwe atau MK. MK ini merupakan cabang bersenjata ANC yang bertugas untuk menyabotase dan menggunakan gerilya untuk mengakhiri apartheid.

Salah satu agendanya adalah gerakan mogok kerja nasional selama tiga hari. Mandela kemudian mendapat hukuman lima tahun penjara di tahun 1962 karena mengarahkan aksi tersebut. Pada tahun 1963, ia kembali diseret ke pengadilan. Kali ini, ia dan 10 pemimpin ANC lainnya mendapat hukuman seumur hidup karena pelanggaran politik, termasuk sabotase.

Mandela pun menghabiskan 27 tahun di penjara mulai dari November 1962 hingga Februari 1990. 18 tahun masa penjara tersebut ia habiskan di penjara Robben Island yang mengakibatkan ia terkena tuberkulosis. Meski begitu, di tempat ini juga ia memulai kembali kuliahnya.

Di tahun 1981, agen intelijen Afrika Selatan, Gordon Winter, mengungkap skenario pelarian Mandela oleh pemerintah agar mereka dapat melakukan penembakan selama penangkapan. Namun, intelijen Inggris berhasil menggagalkannya. Mandela pun terus menjadi simbol perlawanan kulit hitam sehingga dukungan internasional dan lokal pun semakin meningkat untuk pembebasannya.

Pemerntah kemudian memindahkanMandela dan rekan-rekannya ke Pollsmoor Prison pada 1982 untuk memudahkan kontak dengan mereka. Di tahun 1985, Presiden P. W. Botha menawarkan kebebasan dengan syarat berhentinya perlawawanan bersenjata, namun mengalami penolakan.


Baca Juga: Mengenal Ripley Syndrome: Kondisi Medis Yang Diangkat Di Drama Korea The Second Anna


Nobel Perdamaian dan Jabatan Presiden

Nobel Perdamaian menjadi salah satu bagian dari profil Nelson Mandela. Hal ini bermula dari pembebasan Mandela oleh presiden apartheid terakhir Afrika Selatan, Frederik Willem de Klerk, pada 11 Februari 1990. Ia merupakan presiden yang menggantikan Botha setelah terkenan stroke. Selain pembebasan, de Klerk juga menghapus pembatasan pada kelompok politik dan menangguhkan eksekusi.

Semenjak kebebasannya, Mandela meminta agar dukungan internasional tidak terhenti agar reformasi konstitusional bisa tercapai dan rakyat kulit hitam bisa mendapatkan haknya untuk memberikan suara. Ia juga bernegosiasi dengan de Klerk untuk menyelenggarakan pemilu multiras pertama Afrika Selatan.

Selanjutnya, di tahun 1993, Mandela dan Presiden de Klerk bersama-sama dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian terkait perjuangan mereka menghapus sistem apartheid. Lalu, melalui pemilu pertama pada 27 April 1994, Nelson Mandela terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama mulai dari 10 Mei 1994 di usia 77 tahun.

Menjabat hingga Juni 1999, Mandela bekerja untuk mewujudkan peralihan dari aturan minoritas dan apartheid menjadi aturan mayoritas kulit hitam. Ia juga mendukung rekonsiliasi antara orang kulit hitam dan putih melalui olahraga rugby yang membuatnya mendapat penghargaan Order of Merit di tahun 1995.

Di tahun 1996, Mandela menandatangi konstitusi baru untuk negara. Ia membentuk pemerintahan pusat yang kuat berdasarkan aturan mayoritas serta menjamin hak-hak minoritas dan kebebasan berekspresi.

Hotel Kapsul Andalan? Ya, Bobobox!

Saat hari libur tiba dan bingung harus ke mana, pintu Bobobox terbuka lebar untuk memberi kamu pengalaman menginap yang asyik dan menyenangkan. Masalah kenyamanan, tidak perlu kamu ragukan lagi.

Interior podnya cukup luas dengan kasur empuk yang pasti bikin kamu betah dan bebas berleha-leha. Nggak hanya itu, Bobobox juga menawarkan berbagai fasilitas penunjang seperti Bluetooth speaker, Wi-Fi, moodlamp, pantry, shared bathroom, musala, communal space hingga vending machine yang siap memenuhi kebutuhan camilan kamu. Yuk unduh aplikasinya untuk informasi lebih lanjut!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles