new normal

New Normal Untuk Pengemudi Ojol: Hanya Bisa Angkut Penumpang Jarak Dekat

Memasuki era new normal, banyak aktivitas masyarakat yang kembali berlangsung. Mulai dari kantor, kafe, hingga ojek online.

Sebelumnya, kantor-kantor menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home. Sekarang, para pekerja yang berusia di bawah 45 tahun sudah bisa kembali bekerja di kantor.

Kafe juga saat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar beberapa ada yang tutup atau hanya menerima order online saja. Saat PSBB dilonggarkan dan peraturan new normal diterapkan, kafe mulai beroperasi dengan tata cara baru.

Kondisi ojek online sebelum new normal

new normal

Photo by Afif Kusuma on Unsplash

Sebelum diberlakukannya peraturan new normal, penyedia transportasi online menerima dampak yang cukup besar akibat kantor dan kafe yang tidak beroperasi. Dikarenakan hampir tidak adanya orang yang keluar rumah, penumpang pun jadi sepi.

Selain itu, jarak yang harus dibatasi juga menjadi salah satu alasan mengapa penggunaan ojek online menurun drastis selama PSBB. Akan tetapi, di sisi lain, permintaan untuk pengantaran barang dan makanan mengalami kenaikan seperti yang dikatakan Andre Sulistyo, co-CEO Gojek yang dilansir dari Detik.

Meskipun angkanya tidak disebutkan, kenaikan ini cukup membantu para pengemudi ojek online untuk tetap beroperasi selama PSBB.

Dilansir kembali melalui Detik, lembaga Statqo Analytics melakukan kajian terhadap kondisi dua perusahaan transportasi online, Grab dan Gojek. Sejak pertengahan bulan Maret 2020, pengguna aktif transportasi online mengalami penurunan yaitu hingga 17% selama 1 bulan terakhir.

Menurut data yang disediakan Statqo, pengguna aktif aplikasi Gojek pada akhir Februari 2020 mencapai sekutar 3,3 juta pengguna. Angka ini mengalami penurunan sebesar 14 pesen menjadi sekitar 3,2 juta pengguna pada 13 Maret 2020 dan 2,5 juta pada 26 Maret 2020.

Di sisi lain, pengguna aktif Grab mencapai sekitar 3 juta pengguna pada akhir Februari 2020. Angka ini juga mengalami penurunan sebesar 16 persen menjadi sekitar 2,5 juta pengguna pada 13 Maret 2020 dan menjadi 2 juta pengguna pada 26 Maret 2020.

Ojek online sudah bisa kembali beroperasi

new normal

Photo by Afif Kusuma on Unsplash

Saat memasuki new normal, para pengemudi ojek online yang tadinya hanya diperbolehkan mengambil pesanan berupa pengantaran makanan dan barang sekarang sudah bisa mengantar penumpang.

Namun, masih dengan peraturan yang belum longgar. Tata caranya harus mengikuti aturan new normal. Lokasi pengantaran dan penjemputan masih dibatasi. Sejauh ini pengemudi ojek online, khususnya Gojek, hanya bisa mengantar penumpang jarak dekat saja.

Menurut Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marit yang dilansir dari Kompas, pembatasan saat new normal ini hanya berlaku di zona merah saja. Jika ada penumpang yang memesan ojek online di zona merah, batas maksimalnya adalah lima kilometer.

Jika ada penumpang yang hendak pergi ke zona merah atau lebih dari lima kilometer di zona merah, aplikasi akan secara otomatis mengubah fitur dari ride (menggunakan motor) menjadi car (menggunakan mobil). Di sisi lain, penyedia jasa ojek online lain, Grab, tidak menerapkan pembatasan lokasi penjemputan dan pengantaran.

Grab sudah membuka sistem mereka supaya pengemudi bisa kembali menerima penumpang. Hanya saja, protokol new normal seperti menjaga kebersihan dan menggunakan masker tetap diterapkan.

Tata cara berkendara menggunakan ojek online di era new normal

new normal

Photo by Edi Kurniawan on Unsplash

Memasuki transisi dari PSBB ke new normal, berbagai upaya dilakukan oleh penyedia layanan transportasi online untuk mencegah penluaran virus corona. Pencegahan ini tentunya harus dimulai dulu dari pribadi masing-masing, baik pengguna maupun pengemudi.

Pastikan bahwa kamu selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah menaiki ojek online. Jangan lupa untuk menggunakan masker setiap kamu akan menaiki ojek online. Bawa juga helm sendiri supaya kebersihannya lebih terjaga.

Pihak pengemudi akan menyediakan penyanitasi tangan yang harus digunakan penumpang sebelum naik kendaraan. Selain itu, hair cap juga disediakan untuk menjaga kontak antara helm dan kepala.

Untuk memaksimalkan pembatasan jarak saat new normal, di motor pengemudi ojek online juga sudah disediakan partisi seperti tameng yang membatasi pengemudi dan penumpang. Partisi yang digunakan juga harus melalui standarisasi untuk mendapatkan sertifikat SNI dan ISO.

Sebelum mulai mengemudi, pengemudi ojek online juga harus melakukan deklarasi kesehatan melalaui aplikasi setiap hari sebelum mendapatkan pesanan. Penalti pembatalan pun akan dibebaskan jika ada pengemudi atau penumpang yang memesan ojek online namun tidak mengenakan masker.

Masih sepi pelanggan

Meskipun beberapa daerah di Indonesia sudah bertransisi menuju new normal, belum semua orang kembali beraktivitas seperti biasanya. Beberapa ada yang sudah pergi ke kantor namun masih ada juga yang tetap bekerja di rumah. Ojek online yang sudah mulai beroperasi dan menerapkan standar new normal pun masih sepi pelanggan.

Sistem pun sudah kembali mengaktifkan fitur untuk menerima penumpang. Akan tetapi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, belum banyak penumpang yang kembali menggunakan ojek online sebagai sarana transportasi. Sejauh ini, pesan antar barang dan makanan masih tetap berjalan seperti biasanya.

Pentingnya sosialisasi, edukasi, dan saling mengingatkan tentang new normal

New normal bukanlah situasi yang bisa dihadapi begitu saja. Masyarakat, termasuk pengemudi dan penumpang ojek online, tidak bisa kembali terjun ke lapangan tanpa adanya edukasi dan sosialisasi. Oleh karena itu, tata cara tentang aturan berkendara di era new normal ini perlu disampaikan dengan baik.

Selain dari pihak penyedia layanan seperti Gojek dan Grab yang mengedukasi secara langsung, masyarakat pun harus saling mengingatkan. Jika ada pengemudi yang tidak patuh terhadap aturan, penumpang wajib mengingatkan.

Begitu pula sebaliknya. Jika penumpang tidak mematuhi aturan, pengemudi harus mengingatkan. Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan dan keselamatan bersama.

Liburan bersama Bobobox di era new normal

bobobox

Bukan hanya pekerjaan yang kembali dilakukan saat memasuki new normal. Kamu juga pasti kangen kan liburan? Nah, kalau kamu memutuskan untuk berlibur di era new normal ini, pastikan kamu memilih pengiapan yang menerapkan protokol new normal dengan baik. Soalnya, penginapan adalah salah satu hal paling krusial dalam liburan kamu.

Bobobox mengambil langkah untuk beradaptasi dengan kondisi new normal ini. Baik dari segi pemesanan kamar, transaksi, hingga fasilitas hotel akan disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dan keamanan.

Bobobox adalah hotel kapsul yang ditujukan untuk kamu yang hobi jalan-jalan, terutama untuk kamu yang mengingnkan tempat menginap yang murah tapi tetap nyaman. Desainnya yang modern membuat kamu merasa seperti sedang tidak berada di hotel dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, teknologi yang digunakan juga canggih. Bobobx menggunakan aplikasi sebagai pusat berbagai aktivitas di hotel. Pemesanan kamar kamu lakukan melalui aplikasi.

Tinggal unduh aplikasinya dan lakukan prosesnya di sana. Kamu juga bisa mengatur lampu led yang ada di kamar sesuai dengan suasana hati kamu dengan menggunakan aplikasinya.

Soal keamanan juga kamu nggak perlu khawatir. Kunci kamarnya juga menggunakan aplikasi, dengan sistem QR-code yang terintegrasi dengan pod-nya. Jadi, tunggu apa lagi? Bob tunggu kehadiran kamu di Bobobox ya!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles