news.unair.ac.id

Mengenal Chloroquine

Virus corona tipe baru atau yang sekarang akrab disebut COVID-19 sudah menginfeksi lebih dari satu juta jiwa. Belum adanya obat corona untuk menyembuhkan para pasien yang sudah terinfeksi membuat penyebaran virus tersebut cukup tidak terkontrol.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19 mulai dari kebiasaan mencuci tangan, etika batuk dan bersin, penggunaan masker, social dan physical distancing hingga lockdown.

Namun, hal yang paling ditunggu untuk menghentikan pandemi ini adalah vaksin untuk membantu penyembuhan para pasien.

Hanya saja, diperlukan waktu sekitar 12-18 bulan agar vaksin dapat benar-benar rampung dan digunakan kepada para pasien.

Maka dari itu, penggunaan obat tertentu juga dikerahkan untuk menangani kasus positif corona yang semakin meningkat.

Salah satu obat corona yang saat ini digunakan untuk menangani para pasien adalah chloroquine.

Pada tanggal 19 Maret, Presiden AS Donald Trump membuat pernyataan bahwa penggunaan chloroquine dan turunannya hydroxychloroquine sudah melalui proses persetujuan sebagai obat corona.

Hanya saja, pernyataan tersebut ditentang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Mereka menyatakan bahwa kedua obat tersebut belum memperoleh persetujuan sebagai obat corona yang disebabkan oleh COVID-19.

Untuk bisa digunakan sebagai pengobatan COVID-19, kedua obat tersebut harus terlebih dahulu melalui uji klinis.

Namun, dokter-doker di Amerika Serikat memiliki kebebasan dalam meresepkan obat-obatan yang tidak berlabel, yang mana merupakan obat-obatan di luar persetujuan FDA.

Maka dari itu, FDA pun sedang melakukan uji klinis besar untuk memastikan dan secara resmi menilai efek dari chloroquine terhadap COVID-19.

Sementara itu, di Indonesia sendiri Presiden Joko Widodo juga menyatakan salah satu obat corona yang digunakan untuk para pasien yang sudah terinfeksi adalah chloroquine.

Untuk itu, Jokowi pun sudah menyiapkan sekitar tiga juta obat chloroquine untuk mengobati para pasien COVID-19 tersebut.

Lalu, apakah penggunaan obat ini memang efektif dan layak dijadikan obat corona untuk mengobati paras pasien?

Tentang Obat Chloroquine

livescince.com

Chloroquine yang kini digunakan sebagai obat corona sebenarnya dperuntukkan bagi pengobatan penyakit malaria.

Obat ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1940-an dan memperoleh persetujuan dari FDA pada tahun 1949 untuk mengobati penyakit malaria.

Dengan begitu, obat ini sudah digunakan dalam dunia medis selama kurang lebih 70 tahun.

Chloroquine juga dikenal dengan nama pil kina karena obat ini memang terbuat dari pohon kina dan merupakan obat yang tergolong murah.

Selain digunakan untuk pengobatan penyakit malaria, chloroquine juga dapat membantu mengatasi amebiasis (infeksi parasit Entamoebae histolytica di usus), lupus dan rheumatoid arthritis.

Obat ini juga dapat mengatasi masalah pencernaan (contohnya kembung), memperbaiki fungsi perut, kram, dan untuk kesehatan kulit.

Obat yang satu ini aman digunakan dalam dosis rendah dan sedang. Jika digunakan dalam dosis tinggi, chloroquine malah akan menyebabkan keracunan akut hingga kematian.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), chloroquine memiliki beberapa efek samping seperti sakit perut, mual, muntah, sakit kepala dan gatal (namun lebih jarang).

Jika diminum dalam dosis tinggi secara berkepanjangan, obat ini dapat menyebabkan penyakit mata langka atau retinopati.

Selain itu, jika diberikan berbarengan dengan obat lain, dosisnya pun harus diperhatikan untuk memperhitungkan interaksi obat-obatan tersebut.

Selanjutnya, chloroquine juga tidak tepat digunakan bagi penderita aritmia jantung atau mereka yang mengalami gangguan ginjal atau hati.

Perlu diingat bahwa chloroquine akan diberikan pada pasien sesuai dengan resep dokter sehingga tidak sembarangan orang dapat mengonsumsinya.

Chloroquine untuk Obat Corona

Meskipun chloroquine sebenarnya bukan obat corona, obat ini sudah digunakan di beberapa negara untuk menangani pasien positif COVID-19 dan terbukti dapat membantu kesembuhan para pasien.

Berdasarkan penelitian terbaru di Tiongkok, chloroquine dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan virus corona pada pasien yang sudah terinfeksi.

Penelitian awal menunjukkan bahwa chloroquine dapat memblokir infeksi virus pada pasien, kemudian mengikatkan diri ke sel manusia dan akhirnya masuk untuk mereplikasinya.

Penelitian ini dilakukan pada para pasien COVID-19 yang dirawat di lebih dari 10 rumah sakit di Tiongkok.

Menurut penelitian tersebut, chloroquine mampu meningkatkan citra paru, memperpendek waktu penyakit, dan mempercepat virus tersebut menjadi negatif.

Dalam kesimpulannya, para peneliti pun merekomendasikan chloroquine untuk digunakan dalam panduan pencegahan, diagnosis, serta perawatan pneumonia pada para pasien COVID-19 di Tiongkok.

Selain di Tiongkok, sebuah studi juga dilakukan di Marseille, Prancis. Para dokter di sana menyatakan bahwa mereka berhasil mengobati pasien COVID-19 dengan menggunakan chloroquine.

Studi tersebut dilakukan kepada 36 pasien yang mana 20 orang diantaranya ditangani dengan menggunakan chloroquine.

Setelah enam hari, 70% dari pasien tersebut dinyatakan sembuh dan tidak ditemukan virus dalam sampel darah mereka.

Selain itu, sebelumnya juga sudah ada penelitian yang melaporkan efek anti-virus chloroquine yang mana obat ini telah digunakan untuk mengobati para pasien yang terinfeksi wabah sindrom pernapasan akut (SARS) yang terjadi di Tiongkok pada tahun 2002 hingga 2003 silam.

Harganya yang murah serta pembuatannya yang relatif mudah menjadikan chloroquine sebagai kandidat kuat untuk obat corona selama menunggu vaksin untuk virus tersebut.

Di Tiongkok sendiri, chloroquine diresepkan kepada para pasien COVID-19 dengan dosis 500 mg untuk dewasa dan diminum dua kali sehari dengan lama terapi sekitar 10 sehari.

Chloroquine kini sedang dicoba digunakan di Malaysia dengan dosis yang sama.

Sementara itu, perusahaan farmasi asal Prancis, Sanofi, menawarkan untuk membagikan jutaan bungkus obat chloroquine.

Mereka mengatakan mereka memiliki cukup pasokan untuk merawat sekitar 300.000 pasien.

WHO Soal Chloroquine

bbc.com

Chloroquine dianggap mampu menyembuhkan para pasien COVID1-19 di beberapa negara.

Namun, WHO belum memiliki cukup bukti tentang penggunaan chloroquine untuk menyembuhkan para pasien COVID-19 ini.

Para ahli menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan di Tiongkok belum cukup untuk menentukan apakah chloroquine benar-benar ampuh untuk infeksi virus tersebut.

Maka dari itu, dibutuhkan uji klinis besar serta lebih banyak penelitian untuk memastikan efek sebenarnya dari chloroquine terhadap COVID-19 secara menyeluruh.

Selain itu, suatu jenis obat dapat benar-benar digunakan untuk penyakit tertentu bila ada data dari uji klinis acak untuk meminimalisir adanya bias.

Peneliti juga harus menemukan efek samping, berapa lama kinerja obat pada tubuh pasien dan tingkat kematian yang mungkin ditimbulkan.

Dosis obat, faktor usia, jenis kelamis serta penyakit bawaan dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan obat juga harus melalui proses penelitian terlebih dahulu agar hasilnya lebih akurat.

Hote kapsul Bobobox merupakan hotel kapsul yang memiliki konsep minimalis, futuristik, dan nyaman namun tetap menawarkan harga yang terjangkau.

Bobobox juga memberikan kemudahan dalam proses booking hingga check-out hanya dengan satu sentuhan di ponsel pintar kamu.

Dengan aplikasi Bobobox, kamu bisa melakukan booking dan memperoleh QR code yang akan kamu pakai untuk masuk ke dalam pod kamu.

Jadi kamu tidak usah ribet bawa-bawa kunci!

Selain itu, kamu pun bisa mengakses Bluetooth speaker dan mengatur pencahayaan dalam kamar kamu sesuai dengan mood kamu. Asyik kan?

Yuk segera unduh aplikasinya dan langsung meluncur ke Bobobox, si hotel kapsul berlogo koala!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles