@cobanrondomalang/Instagram

Mitos di Balik Keindahan: Legenda Air Terjun Coban Rondo yang Memesona

Air terjun Coban Rondo merupakan sebuah air terjun yang berlokasi di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Tinggi air terjun mencapai 84 meter dengan debit sekitar 90 liter/detik di musim kemarau dan 150 liter/detik saat memasuki musim penghujan. Aliran airnya berasal dari sumber mata air di kaki Gunung Kawi, yaitu Cemoro Dudo.

Berada di ketinggian 1.135 mdpl, air terjun Coban Rondo menjadi destinasi wisata favorit masyarakat terutama karena keindahan alam serta berbagai aktivitas menarik yang disuguhkannya. Namun, di balik keindahan dan kepopulerannya tersebut, Coban Rondo ternyata menyimpan mitos yang begitu tragis dan melegenda. Apa sih legenda air terjun Coban Rondo ini? Simak lebih lanjut bersama Bob!

Legenda Air Terjun Coban Rondo

dhiky aditya/Shutterstock

Nama air terjun Coban Rondo berasal dari Bahasa Jawa, coban dan rondo. Coban memiliki arti air terjun sementara rondo berarti janda. Nama tersebut memiliki kaitan dengan mitos Coban Rondo yang begitu melegenda dan menakutkan terutama bagi pasangan muda-mudi.

Legenda Coban Rondo bermula dari kisah sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Menurut cerita yang beredar, Dewi Anjarwati mengajak sang suami untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro (kediaman orang tua Raden Baron Kusumo) sebelum pernikahan mereka genap 36 hari.

Dalam adat Jawa kuno, pasangan yang baru menikah tidak boleh melakukan perjalanan sebelum mencapai hari selapanan atau hari ke 36 pernikahan sebab bisa mendatangkan kesialan. Orang tua Dewi Anjarwati pun melarang mereka untuk pergi.

Namun, keduanya tak mengindahkan larangan tersebut dan alhasil mereka mengalami kesialan. Di tengah perjalanan menuju Gunung Anjasmoro, rombongan mereka bertemu dengan rombongan Joko Lelono yang kemudian terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati.

Ia kemudian berusaha merebut Dewi Anjarwati dari tangan Raden Baron Kusumo hingga perkelahian pun tak terelakkan. Untuk melindungi Dewi Anjarwati, Raden Baron memerintahkan pengawal untuk menyembunyikan sang istri di balik sebuah air terjun.

Konon, perkelahian sengit itu berlangsung selama tiga hari tiga malam hingga keduanya meninggal. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Raden Baron akhirnya tidak pernah kembali menjemput Dewi Anjarwati yang masih setia menunggu sang pujaan hati.

Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus rondo atau janda. Maka dari itu, air terjun tempatnya menunggu sang suami pun dinamai air terjun Coban Rondo yang berarti air terjun janda. Konon, batu besar yang ada di bawah air terjun menjadi tempat duduk Dewi Anjarwati selama menunggu kedatangan suaminya. Hingga saat ini, legenda tersebut masih dipercaya oleh masyarakat sekitar dan memberikan keunikan tersendiri pada tempat wisata tersebut.

Mitos Air Terjun Coban Rondo

Arji Sunarji/Instagram

Legenda Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo kemudian memunculkan mitos serta misteri yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah penampakan sosok wanita di atas batu besar di dekat air terjun serta suara tangisan.

Menurut mitos yang beredar, sosok tersebut diyakini sebagai Dewi Anjarwati yang masih belum rela dengan status jandanya. Sementara itu, suara tangisan yang terdengar adalah tangisan kesedihan Dewi Anjarwati yang masih menunggu kabar dari sang suami.

Selain itu, ada juga mitos lain yang bisa membuat pasangan muda-mudi ketakutan. Konon, sepasang kekasih yang belum menikah datang ke air terjun Coban Rondo, hubungan mereka tidak akan langgeng hingga ke pelaminan, alias putus di tengah jalan.

Alasan di baliknya adalah kecemburuan Dewi Anjarwati yang mengharapkan pasangan kekasih lain untuk memiliki nasib serupa dengannya. Mitos-mitos tersebut pun menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung untuk membuktikan kebenarannya.


Baca Juga: Jalan-Jalan Di Kota Malang? Nginepnya Bobobox Alun-Alun Malang Aja!


Tempat Wisata Favorit

@iw.wm/Instagram

Terlepas dari legenda dan mitos-mitosnya, air terjun Coban Rondo menjadi salah satu destinasi wisata yang selalu ramai penunjung. Berjarak sekitar sekitar 31 km atau satu jam perjalanan mobil dari pusat kota Kota Malang, air terjun Coban Rondo memang memiliki pesona yang tidak terelakkan.

Memasuki area wisata satu ini, kamu akan langsung dimanjakan dengan pepohonan hijau serta percikan air yang menciptakan aroma hujan yang menyegarkan. Dari pelataran parkir pun kamu sebenarnya sudah bisa mendengar germuruh air terjun Coban Rondo.


Baca Juga: 10 Kuliner Malam Malang Yang Bakal Temani Ekplorasi Malammu


Agar pengalaman berlibur di Coban Rondo tidak membosankan, pihak pengelola telah melengkapinya dengan berbagai fasilitas dan wahan seru. Di antaranya adalah:

  • Camping ground
  • Wisata safari
  • Jalur trekking
  • Sepeda gunung
  • Kuda tunggang
  • Kereta kelinci
  • Wisata toga (tanaman obat keluarga)
  • Fun tubing
  • Paintball
  • ATV
  • Play ground
  • Flying fox
  • Segway
  • Taman Labirin

Taman Labirin merupakan wahana paling populer di kawasan air terjun Coban Rondo. Desainnya yang unik tentu menjadikan Taman Labirin salah satu spot foto favorit pengunjung. Tempat tersebut terbuat dari tanaman yang tumbuh dan disusun sedemikian rupa hingga mebentuk pola teratur. Di bagian tengahnya terdapat sebuah air mancur yang kerap menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Dengan tinggi sekitar 2 meter dan lebar 1,75 meter, Taman Labirin kerap membuat pengunjung kesulitan untuk menemukan jalan keluar. Namun, disitulah letak keseruan wahana satu ini sebab pengunjung harus berusaha menemukan jalan keluar dari labirin tersebut.

Di luar labirin, terdapat sebuah gardu pandang untuk melihat sekaligus memberikan arahan pada pengunjung menuju jalan keluar. Dari tempat ini, kamu juga bisa mendapat angle terbaik untuk mengambil gambar Taman Labirin.


Baca Juga: Semarakkan Liburan Di Kota Dingin Dengan Kunjungi 10 Wisata Malam Malang Ini


Harga Tiket Masuk

 

Air terjun Coban Rondo sudah dibuka sebagai lokasi wisata sejak tahun 1980an. Selanjutnya, pada tahun 2002, PT Palawi Risorsis, perusahaan di bawah Perhutani yang berfokus pada pariwisata, mengambil alih pengelolaan wisata air terjun tersebut. Melansir Kompas, per harinya ada sekitar 1.500 pengunjung yang memadati kawasan wisata Coban Rondo dan angka tersebut menjadi tiga kali lipatnya saat musim liburan tiba.

Untuk memasuki lokasi wisata satu ini, kamu perlu menyiapkan uang sebesar Rp 35.000,00 untuk tiket masuk jika datang saat weekdays  atau Rp 40.000,00 untuk akhir pekan. Jika ingin menikmati berbagai wahana serunya, kamu tentu perlu menyediakan dana tambahan, mulai dari Rp 5.000,00 (kereta kelinci) hingga Rp 450.000,00 (paintball untuk enam orang). Perlu diingat, harga tersebut bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan pengelola. Kunjungan bisa kamu lakukan antara pukul 07.00-17.00

Lepas Penatmu di Bobocabin Batu, Malang!

Bobocabin kini hadir menawarkan kenyamanan cabin modern dengan kesegaran gemericik air terjun Coban Rondo di depan mata. Akomodasi yang berlokasi di area wisata Coban Rondo ini memiliki dua pilihan cabin, yaitu deluxe dan family. Keduanya dilengkapi dengan kamar mandi dalam serta fasilitas lain khas Bobocabin seperti Wi-Fi, Smart Window dan B-Pad.

Untuk melengkapi keseruan kamu di tengah alam, Bobocabin juga melengkapi diri dengan fasilitas campire & barbeque hingga entertainment (board games dan proyektor film). Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, unduh dulu aplikasi Bobobox di sini!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles