Kehadiran kampung mati di Indonesia yang mendadak viral bisa menjadi referensi tambahan untuk wisata horor yang kini makin digemari banyak orang. Kesan sunyi dan terbengkalai yang ditampilkan sudah pasti langsung menarik perhatian apalagi jika ditambahkan bumbu horor di dalamnya. Lalu, di mana saja kamu bisa menemukan kampung mati di Indonesia? Simak informasi dari Bob berikut ini!
Kampung Mati Ponorogo
via intisari.grid.id
Salah satu kampung mati di Indonesia yang bisa kamu kunjungi berlokasi di Dusun Krajan I, Dukuh Sumbulan, Desa Plalang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kampung yang dikenal dengan nama Sembulan ini mulanya dihuni oleh 30 KK. Namun, sejak tahun 2016 kampung tersebut sudah benar-benar tidak berpenghuni karena satu per satu warga memutuskan untuk pindah.
Kepindahan tersebut tidak ada hubungannya dengan hal mistis. Selain karena akses jalan yang sulit, para warga banyak yang sudah menikah dan memilih mengikuti pasangannya. Begitu pula dengan orangtua, mereka juga lebih memilih ikut pindah dengan anak-anak mereka.
Sebelum menjadi sepi, kampung mati di Indonesia ini pernah ramai karena keberadaan pesantren yang kabarnya dibangun sejak 1850 oleh Kyai Ali Murtadho, seorang anak ulama dari Demak. Sejak didirikannya pesantren tersebut, banyak warga yang datang untuk belajar agama. Kebanyakan bahkan berasal dari luar Ponorogo. Namun, setelah Kyai Murtadho dan keluarganya meninggal, pesantren semakin sepi dan warga pun satu per satu mulai pindah.
Meski tidak ada unsur mistis dalam kepindahan warga, beredar rumor bahwa sepinya kampung tersebut disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh Kyai Murtado. Kyai Usman yang kabarnya merupakan mertua Kyai Murtado memberi wejangan untuk tidak mengajarkan beberapa hal kepada santri. Namun, hal tersebut dilanggar sehingga kampung dan pesantren seolah terkena kutukan dan menjadi sepi.
Kendati sudah tak berpenghuni, kampung tersebut masih memiliki empat bangunan rumah, sebuah pemakaman kuno dan musala yang kerap dimanfaatkan untuk salat zuhur dan asar oleh para petani yang memiliki sawah di dekat kampung tersebut. Musala itu juga dalam keadaan baik karena selalu dibersihkan setiap harinya. Suasana mistis mungkin akan kamu rasakan mengingat kampung ini sudah ditinggalkan lima tahun lamanya.
BACA JUGA: Senang Wisata Horor? Intip Daftar Kota Mati Di Dunia Berikut Ini!
Kampung Mati Majalengka
via sindonews.com
Kampung mati di Indonesia berikutnya berlokasi di Dusun Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kampung mati satu ini sudah ditinggalkan warganya sejak tahun 2010 lalu akibat seringnya terjadi pergeseran tanah.
Para warga sendiri sudah mulai direlokasi pada tahun 2009. Melansir detik.com, kawasan Tarikolot memang masuk dalam zona merah rawan bencana berdasarkan data Badan Geologi Bandung. Setiap saat, dusun ini mengalami pergeseran berskala kecil. Pergeseran skala besar biasanya terjadi setiap 20 tahun sekali. Karenanya, kepindahan warga ini merupakan bentuk antisipasi terhadap pergeseran parah yang terjadi pada 2006 dan mungkin berulang pada 2026.
Dari 253 KK yang terdaftar, tersisa sekitar delapan KK yang belum pindah lantaran pekerjaan mereka sebagai petani. Mereka keberatan jika harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan pemukiman baru. Karena itu, kampung ini tidak sepenuhnya mati dan masih cukup ramai jika berkunjung di siang hari.
Kendati tak ada kesan mistis di balik ditinggalkannya kampung tersebut, kamu pasti tetap dibuat ngeri jika berkunjung ke sana. Sebagain besar rumah di kampung tersebut sudah terbengkalai, lapuk dan tidak terurus. Pintu-pintunya mulai dimakan rayap, engsel jendel sudah terlepas, dinding retak, dan cat-cat rumahnya pun mengelupas. Beberapa rumah bahkan tampak tertimbun tanah. Apalagi jika nekat berkunjung di malam hari, suara alam dan heningnya malam akan semakin membuat bulu kuduk meremang!
Selain di Tarikolot, kampung mati juga bisa dijumpai di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka. Pergerakan tanah juga menjadi alasan kampung satu ini ditinggalkan.
Kampung Mati Kuningan
via tribunnews.com
Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan adalah kampung mati di Indonesia selanjutnya yang bisa kamu kunjungi. Tempat satu ini kabarnya sudah kosong sejak tahun 2017. Lokasinya cukup sulit dijangkau karena berada di dataran tinggi dengan pepohonan dan semak belukar yang lebat.
Meski disebut kampung mati, ternyata masih ada satu orang yang tinggal di tengah kesunyian kampung yang sudah tak menerima pasokan listrik lagi. Sosok yang dipanggil Abah Lurah Edi ini dulunya merupakan kepala desa di kampung tersebut. Abah mengungkapkan bahwa alasan di balik ditinggalkannya kampung tersebut adalah bencana tanah longsor yang puncaknya terjadi pada 1 Januari 2017 silam.
Para warga yang terdampak sudah direlokasi ke Desa Mekarsari sementara Abah Edi tetap tinggal karena kondisinya yang sudah sepuh dan tidak bisa berjalan jauh. Dia masih ingin menjaga dan menggarap sawah miliknya yang ada di kampung tersebut.
Kampung Mati Jakarta
Kampung mati di Indonesia ternyata bisa kamu jumpai di kota metropolitan Jakarta Lho! Kampung mati tersebut terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur dan dikenal dengan nama Kampung Vietnam.
Kampung ini memang merupakan bekas panti jompo dan tempat pengungsian warga Vietnam yang tinggal sekitar tahun 1977 hingga 1981. Sayangnya, lahan kampung ini sangat rawan banjir dan hal tersebut terbukti pada tahun 2002 saat banjir menggenangi kawasan tersebut hingga lebih dari satu meter.
Para penghuni panti jompo direlokasi dan bangunan-bangunan yang tersisa pun ditinggalkan. Namun, masih ada sekitar 17 KK yang menghuni kampung tersebut sehingga kampung ini tidak sepenuhnya mati.
Hanya saja, banyak cerita mistis yang berseliweran berkenaan dengan kampung ini. Sejumlah orang mengaku mendengar suara orang berjalan serta melihat sosok hantu kuntilanak. Para driver ojek online bahkan enggan untuk masuk kawasan kampung ini. Selain itu, kampung ini kabarnya dihuni siluman buaya yang akan muncul di pinggiran sungai sebagai pertanda akan datangnya banjir besar.
Kampung Mati Magelang
Puntingan merupakan desa atau kampung mati di Indonesia lainnya yang tak kalah menyeramkan. Desa satu ini berlokasi di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Sebelum benar-benar mati seperti sekarang ini, desa tersebut hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga dalam tujuh rumah.
Menurut mitos, jumlah tersebut tidak boleh bertambah. Jika ada pendatang baru, maka tidak lama satu keluarga akan berkurang entah karena meninggal atau pindah ke tempat lain. Selain itu, kabarnya warga juga akan diganggu makhluk halus jika jumlah tersebut bertambah. Di kawasan ini, kamu akan menjumpai banyak rumah kosong dan terbengkalai. Musala pun sudah tidak terawat lagi.
Kampung Mati Sinabung
via tribunnews.com
Selain di Pulau Jawa, kampung mati di Indonesia juga bisa kamu jumpai di Pulau Sumatera tepatnya di Desa Barastepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Desa tersebut merupakan salah satu dari 18 desa yang terdampak letusan Gunung Sinabung yang menghasurkan warganya untuk mengungsi dan meninggalkan kediaman mereka pada tahun 2013 silam.
Yang tersisa kini hanya rumah-rumah terbengkalai, tidak terawat dan bahkan bolong akibat hantaman letusan genung. Sejumlah barang juga tampak tertutupi abu vulkanik. Rumput ilalang yang mulai menutupi rumah-rumah serta suara burung yang menggema di tengah kesunyian membuat suasana desa semakin terasa menyeramkan.
Mau menginap di hotel tapi takut tempatnya horor? Ke Bobobox aja yuk! Dengan desain futuristik, hotel kapsul satu ini jauh banget dari kesan angker. Selain itu, Bobobox juga menawarkan berbagai fasilitas menarik dan canggih sehingga pengalaman menginap kamu terasa menyenangkan dan jauh dari kata seram.
Ada keyless access, Wi-Fi kencang di seluruh area Bobobox, Bluetooth speaker, moodlamp untuk pengaturan warna cahaya dalam pod, dan masih banyak lagi. Tertarik kan? Yuk, langsung unduh saja aplikasi Bobobox untuk kemudahan dalam proses booking. Kamu juga akan mendapatkan informasi serta promo-promo terbaru dari Bobobox. Jangan sampai terlewatkan!
