Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Awas Tertukar! Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Pandemi Covid-19 di seluruh dunia belum juga usai. Banyak negara yang masih berjuang keras melawan virus corona atau SARS CoV-2 yang menyebar sangat cepat. Hingga saat ini, sebanyak 3,5 juta warga negara dunia dinyatakan terinfeksi virus dan 1,1 juta di antaranya dinyatakan sembuh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menginstruksikan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ini ke seluruh dunia. Salah satu kampanye yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan dan kesehatan badan dan lingkungan sekitar.

Begitu pula di Indonesia, kampanye berupa rajin cuci tangan dengan sabun antiseptik adalah kampanye yang paling sering digalakkan pemerintah dan tenaga medis. Ini karena tangan adalah anggota tubuh yang paling rentan terkena paparan bakteri atau virus karena bisa menyentuh apa saja.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh Irina Ba dari Unsplash

Selain itu, menyemprotkan disinfektan di lingkungan sekitar juga menjadi anjuran yang kerap didengar di berbagai media. Hal ini dianjurkan karena faktanya virus corona dapat bertahan beberapa jam di benda-benda mati.

Sekilas, fungsi antiseptik dan disinfektan memang terlihat sama, yakni membunuh virus dan bakteri. Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya penggunaan kedua benda tersebut sangatlah berbeda?

Yuk, simak penjelasan Bob di bawah ini untuk tahu lebih jauh seputar antiseptik dan disinfektan ya!

Mengenal antiseptik dan fungsinya

Germisida, atau yang lebih dikenal di kalangan masyarakat dengan nama antiseptik, merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroorganisme.

Mikroorganisme sendiri adalah organisme yang berukuran mikro atau sangat kecil, sehingga untuk mengamatinya diperlukan mikroskop. Bakteri dan virus merupakan contoh mikroorganisme. Ini berarti bakteri dan virus berbahaya bisa dihambat pertumbuhannya atau bahkan dibunuh oleh antiseptik.

Pada dasarnya, antiseptik lebih aman digunakan pada jaringan hidup, seperti permukaan kulit atau membran mukosa (lapisan kulit bagian dalam). Biasanya, antiseptik berbentuk cairan sehingga mudah digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh Kelly Sikkema dari Unsplash

Antiseptik banyak dipakai untuk keperluan medis di rumah sakit. Cairan yang berfungsi untuk sterilisasi ini bisa dipakai untuk membersihkan kulit sebelum atau saat tindakan operasi, mengurangi infeksi pada luka, serta banyak prosedur medis lainnya.

Antiseptik yang bisa digunakan dalam prosedur medis ini biasanya berwarna kuning atau oranye. Cairan ini juga mengandung bahan khusus seperti alkohol, hidrogen peroksida, povidone iodine dan PHMB. Bahan-bahan khusus itulah yang berfungsi melawan kuman dan bakteri.

Adapula antiseptik non-medis, yakni antiseptik yang digunakan untuk tindakan selain medis. Antiseptik non-medis dapat digunakan untuk membersihkan tangan atau badan sehari-hari, mengobati luka ringan, bahkan juga untuk produk pelega tenggorokan.

Antiseptik non-medis bisa dengan mudah dijumpai di pasaran dalam bentuk sabun mandi, hand sanitizer, permen pelega tenggorokan, tisu basah, hingga obat luka. Jangan khawatir berbahaya, karena antiseptik yang dijual di pasaran ini sudah bersifat generik dan aman digunakan.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh Noah dari Unsplash

Saat masa pandemi seperti ini, disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sabun yang mengandung antiseptik.

Bila tidak ada sabun dan air mengalir, bisa juga menggunakan hand sanitizer, meskipun presentase kebersihannya masih di bawah mencuci tangan dengan sabun. Hand sanitizer pada umumnya mengandung alkohol 60-70 persen.

Ini karena rajin mencuci tangan dengan sabun dapat menghambat pertumbuhan virus dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Apa itu disinfektan?

Serupa dengan antiseptik, disinfektan juga merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroorganisme.

Bedanya, jika antiseptik aman digunakan pada jaringan hidup, disinfektan justru tidak aman jika langsung digunakan pada jaringan hidup. Penggunaan disinfektan dikhususkan pada permukaan benda mati, seperti lantai, pintu, kursi, dan benda mati lainnya.

Hal ini disebabkan oleh disinfektan yang mengandung bahan kimia yang tergolong keras dan beracun. Sehingga, dilarang penggunaannya pada permukaan kulit atau tubuh manusia, serta permukaan kulit makhluk hidup lainnya.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh JESHOOTS.COM dari Unsplash

Disinfektan dapat membuat kulit iritasi, bahkan bisa berpotansi menyebabkan kanker apabila digunakan pada permukaan kulit.

Zat kimia aktif yang terkandung dalam disinfektan di antaranya adalah sodium hipoklorit. Bahan aktif yang biasanya terkandung dalam produk cairan pemutih ini sangat efektif membunuh jamur, bakteri, dan virus.

Selain itu, hidrogen peroksida juga merupakan bahan kimia yang umumnya terkandung pada disinfektan. Konsentrasi hidrogen peroksida yang digunakan dalam disinfektan lebih tinggi dibandingkan dengan antiseptik, sehingga tidak mungkin digunakan pada jaringan kulit.

Disinfektan bisa diaplikasikan dengan cara menuangkan cairan seperlunya pada kain, kemudian diusapkan pada permukaan benda mati. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan plastik agar cairan disinfektan tidak langsung terkena tangan.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh Tedward Quinn dari Unsplash

Usapkan disinfektan pada benda mati, terutama benda yang sering disentuh oleh tangan seperti gagang pintu, tetikus atau papan ketik pada laptop, serta telepon selular.

Disinfektan juga bisa diaplikasikan dengan teknik semprot atau fogging. Penyemprotan disinfektan biasanya dilakukan pada media atau tempat yang lebih besar seperti untuk ruangan, kantor, serta bagian luar rumah.

Hindari untuk langsung memegang barang yang sudah dibersihkan disinfektan. Ini karena disinfektan membutuhkan waktu untuk menghancurkan mikroorganisme pada benda mati.

Diamkan dulu benda-benda itu selama sekitar 5 hingga 10 menit agar disinfektan bisa bekerja dengan baik. Setelah itu, gunakan lap bersih dan kering untuk menghapus cairan disinfektan pada benda-benda tersebut.

Perhatikan komposisi dan penggunaan antiseptik dan disinfektan agar aman digunakan

Saat ini, banyak produk antiseptik dan disinfektan yang dijual di pasaran. Karena stoknya yang semakin menipis, banyak pula produksi antiseptik dan disinfektan rumahan yang dijual di berbagai aplikasi belanja online.

Kamu harus hati-hati dalam memilih produk yang belum ada izin dagangnya. Bisa-bisa produk yang dipasarkan mengandung bahan kimia yang berbahaya dan sebenarnya tidak layak digunakan untuk antiseptik dan disinfektan.

Awas Tertukar, Kenali Perbedaan Antiseptik dan Disinfektan

Foto oleh Kelly Sikkema dari Unsplash

Pastikan terlebih dahulu bahwa komposisi dalam produk antiseptik dan disinfektan mengandung bahan-bahan yang dianjurkan dipakai untuk campuran antiseptik dan disinfektan. Selain itu, komposisi tersebut harus ada dalam batas aman yang direkomendasikan oleh para ahli.

Selain memperhatikan bahan yang digunakan, kamu juga harus memperhatikan petunjuk penggunaan yang ada pada label kemasan. Tujuannya, agar produk antiseptik dan disinfektan dapat digunakan dengan efektif dan aman.

Langkah yang lebih aman tentu saja membuat sendiri cairan antiseptik dan disinfektan. Kamu bisa mendapatkan bahan-bahan dasarnya di supermarket atau apotek.

Selain lebih aman dan terjaga, kamu tentu akan memastikan bahwa kandungan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan takaran dan juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang mungkin bisa disalahgunakan.

Lorong Pods bobobox bandung

Perlu menginap aman dan tak khawatir dengan kebersihan dan kenyamanannya? Bobobox saja! Bobobox merupakan hotel berbentuk pod yang bisa memberikan pengalaman baru karena didesain dengan tema futuristik yang asyik. Jangan khawatir, Bobobox selalu memperhatikan kebersihan dengan rutin menyemprotkan disinfektan dan melakukan pembersihan menyeluruh di setiap sudutnya. Pesan kamar di sini sekarang!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles