Capture

Akibat Ekspektasi yang Terlalu Tinggi, Ini Dia 10 Film Adaptasi Game Terburuk Sepanjang Masa

Bobobox.co.id — Tak selamanya sebuah film merupakan hasil original yang belum pernah dibuat sebelumnya. Banyak film yang diadaptasi dari media lainnya seperti buku ataupun video game.

Dibanding film adaptasi buku, film adaptasi game sendiri bisa dibilang bernasib nahas. Pasalnya, hanya sedikit yang bisa dibilang berhasil. Kebanyakan film adaptasinya berakhir mengenaskan di tangan kritikus.

Kira-kira, film mana sajakah yang berhasil dilumat habis oleh kritikus dan termasuk film adaptasi game terburuk sepanjang masa. Berikut ini merupakan kesepuluh filmnya. Ada satu nama yang mendominasi, lho!

Alone in the Dark (2005)

Sutradara: Uwe Boll

Rating IMDB: 6,1/10

Film adaptasi game terburuk sepanjang masa dibuka oleh Alone in the Dark. Film satu ini diadaptasi dari game dengan judul yang sama dan disutradarai oleh sutradara asal Wermelskirchen, Jerman.

Sutradara satu ini sendiri ‘berhasil’ mendominasi daftar Bob kali ini. Pasalnya, selain Alone in the Dark, Uwe Boll mengantarkan empat film lainnya dalam nominasi sebagai film adaptasi game terburuk.

Nah, nama besar game ini sendiri mencuat berkat adegan mencekam dan menyeramkan yang ada dalam gamenya. Namun, saat menonton adaptasi filmnya, hanya ada dialog murahan serta adegan aksi tak penting.

film adaptasi game terburuk sepanjang masa

Lions Gate Films via imdb.com

Super Mario Bros (1993)

Sutradara: Rocky Morton dan Annabel Jankel

Rating IMDB: 4,1/10

Siapa sih yang tidak mengenal Super Mario? Super Mario sendiri menjadi ikon sekaligus seri game yang tak pernah bosan untuk dimainkan bersama keluarga dari konsol-konsol yang sudah dikeluarkan Nintendo.

Kesuksesan itu membuat game ini diadaptasi menjadi sebuah film pada tahun 1993. Namun, kesuksesan yang didapat dari game yang berpusat pada petualangan seorang tukang ledeng ini tak berhasil didapat.

Salah satu yang paling disayangkan oleh fans tentu saja King Koopa yang diadaptasikan dengan wujud manusia. Tak pelak, Super Mario Bros ini didapuk sebagai salah satu film adaptasi game terburuk sepanjang masa.

Buena Vista Pictures via rockpapershotgun.com

Mortal Kombat: Annihilation (1997)

Sutradara: 3,7/10

Rating IMDB: John R. Leonetti

Mortal Kombat (1995) mungkin bukanlah sebuah benchmark yang cukup tinggi untuk dilampaui. Namun, hal tersebut nyatanya tak berhasil dilampaui oleh sekuelnya yakni Mortal Kombat: Annihilation.

Salah satu film adaptasi game terburuk sepanjang masa ini justru jauh dari ekspektasi. Plot cerita yang begitu aneh dengan akting yang sangat buruk dari para aktornya membuat film ini mendapatkan kritikan tajam.

Tak ada keseruan yang bisa didapat dari film terburuk sepanjang masa versi Bob ini. Bahkan, beberapa orang menggangap bahwa scene pertarungan yang ada di film ini layaknya sebuah tarian.

New Line Cinema via mubi.com

Street Fighter: The Legend of Chun-Li (2009)

Sutradara: Andrzej Bartkowiak

Rating IMDB: 3,7/10

Film adaptasi game terburuk sepanjang masa berikutnya adalah Street Fighter: The Legend of Chun Li. Film ini sendiri berusaha untuk mengisahkan asal usul Chun-Li hingga menjadi seorang street fighter.

Awal keburukan dari film ini bisa dilihat dari cast untuk pemeran utamanya. Alih-alih berusaha untuk mengcast aktor asal Tiongkok, sang sutradara justru menunjuk Kristin Kreuk yang tak menampilkan wajah seorang Asia.

Di samping itu, semua hal yang berkaitan dengan Street Fighter: The Legend of Chun Li tak ada bagus-bagusnya. Mulai dari naskah, plot, hingga adegan pertarungan yang begitu amburadul.

20th Century Fox via aceshowbiz.com

House of the Dead (2003)

Sutradara: Uwe Boll

Rating IMDB: 2,0/10

Nah, seperti yang sudah Bob singgung sebelumnya, film adaptasi game terburuk sepanjang masa berikutnya ini adalah karya dari Uwe Boll. Game yang ‘berhasil’ dihancurkan oleh Boll kali ini adalah House of the Dead.

Dirilis pada tahun 2003, game ini sendiri dikenal sebagai pelopor genre zombie shooting. Gamenya pun memiliki cerita yang menarik dengan memberikan nuansa horor yang begitu nyata.

Namun, adaptasi dari gamenya sendiri terasa begitu hambar. Tak ada elemen dari film ini yang bisa dikategorikan sebagai nilai positif dari film yang benar-benar dihujat habis-habisan oleh para kritikus film.

Artisan Entertainment via morbidlybeautiful.com

Sutradara: Uwe Boll

Rating IMDB: 3,8/10

Lagi-lagi film karya Uwe Boll muncul di daftar film adaptasi game terburuk sepanjang masa. Kali ini, game RPG fantasi populer, Dungeon Siege yang menjadi korban selanjutnya dari sutradara ini.

Dengan judul In The Name of The King: A Dungeon Siege Tale, film ini sendiri dibintangi oleh aktor sekelas Jason Statham dan Ron Perlam. Namun, hal tersebut tetap tak mampu menyelamatkan film ini.

Kualitas dialog dan acting yang beruruk dari para pemerannya menjadi faktor utama betapa busuknya film ini. Jangan heran jika film ini mendapatkan kritik pedas serta gagal di box office.

Freestyle Releasing via amazon.com

Bloodrayne (2006)

Sutradara: Uwe Boll

Rating IMDB: 2,9/10

Dalam gamenya, Bloodrayne mengisahkan tentang petualangan hack and slash seorang setengah vampir. Ia bertugas menjaga kedamaian dan keamanan dunia dari serang makhluk kegelapan.

Cerita dan adegan aksi inilah yang berhasil menyita gamers untuk memainkan gamenya selama berjam-jam. Namun, seperti yang bisa kamu tebak, Uwe Boll ‘berhasil’ membuat gamenya menjadi sangat buruk.

Tak ada yang menarik dari alur serta acting dari para pemerannya. Bahkan special effect yang ditampilkan pun mendapatkan kritik gila-gilaan karena benar-benar outdated pada zamannya.

Boll KG Productions via imdb.com

Dead or Alive (2006)

Sutradara: Corey Yuen

Rating IMDB: 4,8/10

Game fighting buatan Koei Tecmo ini cukup terkenal di kalangan remaja laki-laki. Pasalnya, game fighting ini menghadirkan berbagai karakter perempuan untuk bertarung satu sama lain.

Nah, Corey Yuen pun akhirnya memutuskan untuk menyutradarai live action dari game fighting ini. Hasilnya adalah kekacauan di mana-mana dan menjadikan film ini sebagai film adaptasi game terburuk sepanjang masa.

Dengan bujet 30 juta Dollar, film ini hanya meraih box office sebesar 7,7 juta Dollar. Hal ini tentunya menjadi indikasi bagaimana jeleknya adaptasi dari film yang dibintangi Devon Aoki, Jaime Pressly, dan lainnya.

Dimension Films via mubi.com

Hitman: Agent 47 (2015)

Sutradara: Aleksander Bach

Rating IMDB: 5,7/10

Hitman merupakan game bergenre stealh yang memiliki seri gamenya tersendiri. Tatapan tajam bak elang dengan tampilan botak menjadi ciri khas dari karakter utama game ini, Agent 47.

Soal urusan cerita, gamenya sendiri sebenarnya memiliki cerita yang bisa diadaptasikan langsung menjadi film. Namun, hal tersebut justru tak dilakukan oleh sang sutradara yang memiliki pandangan lain.

Di samping soal cerita, hal buruk lainnya dalam film adalah pemilihan untuk Agent 47. Alih-alih memberikan kesan sangat, sang karakter utama justru terlalu bertolak belakang dengan yang ada di game.

20th Century Fox via timeout.com

Postal (2007)

Sutradara: Uwe Boll

Rating IMDB: 4,5/10

Film adaptasi game terburuk sepanjang masa ditutup oleh film karya Uwe Boll. Film tersebut adalah Postal yang dirilis pada tahun 2007 dengan menggandeng artis seperti Zack Ward dan Jackie Tohn.

Film ini tak hanya dicap buruk karena kualitas dari naskah dan acting dari para aktornya saja. Film ini pun termasuk salah satu yang dipenuhi oleh berbagai kontroversial seperti halnya versi gamenya.

Kontroversi tersebut datang dari aspek yang disinggung dari film ini mulai dari rasisme, agama, politik, hingga kekejaman. Oleh karenanya, tak heran jika rating film ini termasuk buruk di laman penyedia review.

Vivendi Entertainment via imdb.com

Menginap sambil Menonton Film Favorit? Ya di Bobobox Tempatnya

Jika kamu sedang ingin menonton film yang Bob rekomendasikan tanpa ada gangguan, Bobobox menjadi tempat yang bisa menjamin hal tersebut.

Ditambah dengan lampu led yang bisa diubah sesuka hati dan pengeras suara Bluetooth, pengalaman menonton di hotel kapsul ini akan semakin ciamik.

Informasi lebih lanjut soal pemesanan, kamu bisa mendapatkannya melalui aplikasi Bobobox yang bisa diunduh di sini.

bobobox luas

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles