Safal Karki/Unsplash

Simak Fakta Seputar Perjuangan Buruh di Hari Buruh Internasional 1 Mei Mendatang!

Hari Buruh Internasional diperingati setiap tanggal 1 Mei di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat, terutama kaum buruh, menjadikan Hari Buruh Internasional sebagai momen untuk memperingati sejarah panjang perjuangan para buruh yang sudah berlangsung sejak tahun 1800-an.

Sejarah Hari Buruh Internasional sendiri memang tidak lepas dari aksi demonstrasi terkait pelanggaran hak pekerja, kenaikan upah, hingga peningkatan kesejahteraan hidup. Karenanya, aksi turun ke jalan kerap mewarnai peringatan momen yang juga dikenal dengan nama May Day, International Workers’ Day atau Labour Day ini.

Dalam sejarah panjangnya itu, Hari Buruh Internasional ternyata menyimpan banyak fakta menarik lho! Berikut adalah beberapa di antaranya!

Lekat dengan Peristiwa Haymarket

via history.com

Peringatan Hari Buruh Internasional erat kaitannya dengan peristiwa Haymarket, Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Peristiwa tersebut berlangsung sejak 1-4 Mei 1886 ketika buruh melancarkan aksi mogok kerja sebagai buntut dari kekecewaan mereka terhadap dominasi kaum borjuis.

Di tahun 1800-an, orang Amerika rata-rata bekerja 12-14 jam sehari selama tujuh hari dalam seminggu. Anak-anak usia 5-6 tahun bahkan dipaksa bekerja di pabrik dan tambang tanpa perlindungan dan sistem kerja yang baik.

Selain itu, pekerja juga berhadapan dengan kondisi kerja yang buruk seperti lingkungan yang tidak aman serta kurangnya akses pada udara segar, fasilitas kebersihan dan waktu istirahat. Hal tersebut pu berbuntut pada kematian puluhan pekerja setiap tahunnya.

Sebelum kerusuhan Haymarket, Federasi Perdagangan Terorganisir dan Serikat Buruh menginisiasi Gerakan Delapan Jam pada tahun 1884. Melalui konvensi nasional di Chicago, mereka menyatakan bahwa delapan jam sehari dinyatakan sah dari dan setelah 1 Mei 1886.

Memasuki tenggat waktu 1 Mei 1886, aksi mogok pun dilakukan untuk menuntut perubahan pada jam kerja tidak masuk akal tersebut. Di hari pertama, lebih dari 300.000 pekerja di 13.000 perusahaan keluar dari pekerjaan dan melakukan aksi mogok kerja. Jumlahnya kemudian bertambah hingga 100.000 orang di hari-hari berikutnya.

Aksi mogok mulanya berjalan relatif tenang dan sepi hingga berubah kacau pada 3 Mei dan mengakibatkan kematian beberapa pekerja. Suasana makin rusuh keesokan harinya, pada 4 Mei, saat buruh melakukan pertemuan untuk memprotes pembunuhan di hari sebelumnya.

Kala itu, seseorang yang tidak teridentifikasi melemparkan peledak ke arah polisi. Tindakan itu memicu penembakan tanpa pandang bulu terhadap para buruh. Peristiwa ini setidaknya memakan korban sebanyak delapan orang warga sipil dan tujuh orang polisi.


Baca Juga: Tidak Hanya Terjadi Di Film Fiksi, Ini Dia Butterfly Effect Terbesar Di Dunia Yang Mengubah Arah Sejarah Dunia


Penetapan Hari Buruh Internasional

Pada Juli 1889 federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Hal ini sebagai bentuk dukungan pada pekerja untuk memperingati kerusuhan Haymarket serta tuntutan akan jam kerja delapan jam.

Lahirnya Jam Kerja Delapan Jam

Perayaan Hari Buruh Internasional berhasil melahirkan sistem kerja delapan jam. Hukum jam kerja delapan jam per hari tersebut pertama kali ditetapkan di perusahaan swasta pada tahun 1916 melalui UU Adamson.

Tidak Semua Negara Merayakannya

Aaron Burden/Unsplash

Meski erat kaitannya dengan aksi mogok di Amerika Serikat, negara tersebut bersama dengan Kanada tidak meramaikan Hari Buruh Internasional di awal bulan Mei. Kedua negara ini justru merayakannya di Senin pertama bulan September. Karena itu, tanggalnya tidak pernah sama setiap tahunnya.

Penetapan ini terkait dengan penolakan Amerika terhadap kerusuhan di Haymarket yang menewaskan beberapa buruh. Mereka beranggapan perayaan di bulan Mei justru dapat menumbukan paham komunis yang kemudian mendorong isu radikal.

Selain Amerika dan Kanda, Australia juga menetapkan tanggal berbeda. Di antaranya adalah:

  • Victoria dan Tasmania: Senin kedua bulan Maret
  • Kawasan barat Australia: Senin pertama bulan Maret
  • Canberra, New South Wales, Queensland dan selatan Australia: Senin pertama bulan Oktober
  • Selandia Baru: Senin keempat bulan Oktober
  • Bahama: Jumat pertama bulan Juni
  • Jamaika: 25 Mei
  • Trinidad & Tobago: 19 Juni

Baca Juga: Nama Ibu Kota Baru ‘Nusantara’ Berikut Sejarah Dan Fakta-Faktanya!


Perayaan Pertama

Hari Buruh di Amerika pertama kali diselenggarakan pada Selasa, 5 September, 1882 oleh serikat New York City. Sekitar 10.000 pekerja berarak dari City Hall menuju Union Square untuk merayakan keanggotaan mereka dalam serikat. Di hari tersebut, mereka merelakan bayaran harian mereka untuk berkumpul dengan keluarga sambil menikmati piknik, konser hingga mendengarkan pidato.

Negara bagian Oregon menjadi yang pertama dalam menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional terhitung sejak tahun 1887. Hari Buruh kemudian resmi diakui sebagai hari libur nasional pada tahun 1894 oleh Presiden AS Grover Cleveland.

Ia menyetujui kesepakatan untuk menjadikan Senin pertama September untuk membedakannya dengan kericuhan peristiwa Haymarket. Penetapan ini juga merupakan buntut dari aksi demonstrasi Pullman yang berlangsung di musim panas 1894. Kala itu, para pekerja memboikot jalur kereta untuk menuntut hak akan lingkungan kerja yang aman, jadwal yang wajar, dan kenaikan upah.

Berawal dari Kanada

Kanada disebut-sebut sebagai negara pertama yang mencetuskan ide untuk  menyelenggarakan satu hari untuk menghormati gerakan pekerja. Hal ini terjadi di tahun 1872 saat mereka menyelenggarakan “Gerakan Sembilan Jam” untuk menunjukkan dukungan pada para buruh yang turun ke jalan. Gerakan tersebut pun meluas cepat ke selatan hingga ke Amerika Serikat.

Hari Buruh di Indonesia

via tribunnews.com

Indonesia sebenarnya sudah turut memperingati Hari Buruh Internasional sejak Mei 1920. Namun, hari peringatan itu dihapuskan saat memasuki masa orde baru. Pemerintah beranggapan adanya keterkaitan Hari Buruh Internasional dengan partai komunis. Hari Buruh Internasional kemudian kembali diperingati pada tahun 2013 sedangkan penetapannya sebagai hari libur nasional berlaku sejak 2014.


Baca Juga: Sambil Nikmati THR, Kenali Dulu Yuk Sejarah Dan Awal Mulanya!


May Day

Di kawasan Eropa, hari pertama bulan Mei atau May Day mulanya tidak ada kaitan dengan Hari Buruh Internasional. May Day ini sebenarnya merupakan festival pagan yang sudah ada sejak tahun 1600-an.

May Day sendiri identik dengan musim semi sehingga hari tersebut identik dengan perayaan meriah yang penuh dengan bunga, nyanyian dan tarian. Salah satu yang paling terkenal adalah tarian Maypole yang melibatkan sebuah tiang.

Masyarakat akan menari dan bernyanyi mengelilingi tiang tersebut sambil memegang tali-tali warna-warni yang menempel pada tiang. Selain Maypole, May Day juga identik dengan kesuburan. Saat festival ini tiba, pasangan pria dan wanita kerap menghilang ke hutan untuk bercinta.

Bukan hanya itu, Irlandia dan Soktlandia juga memiliki tradisi May Day yang dikenal sebagai Beltane. Beltane ini berlangsung seja pertengahan Maret hingga pertengahan Juni. Menjadi penanda datangnya musim panas, warga akan merayakan Beltane dengan makan besar serta api unggun dan ritual untuk melindungi ternak dan hasil pertanian. Makna-makna tersebut kemudian bergeser hingga istilah May Day pun lebih identik dengan Hari Buruh sejak abad ke-19.

Recharge Energi? Bobobox Saja!

Jangan biarkan stres akibat pekerjaan memengaruhi kesehatan tubuh kamu. Maka dari itu, yuk, recharge energi kamu dengan staycation di Bobobox! Hotel kapsul satu ini memang menawarkan kenyemanan bagi pengunjung dengan berbagai fasilitas yang bikin betah.

Salah satunya adalah fasilitas moodlamp yang tersedia untuk memastikan kualias tidur tetap terjaga. Moodlamp ini menyediakan banyak pilihan warna lampu yang bisa kamu ubah sesuai dengan suasana hati dan kenyamanan kamu, dari remang hingga terang. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles