via godzilla.com

Simak Evolusi Godzilla, Salah Satu Kaiju Terfavorit Sepanjang Masa!

Godzilla merupakan karakter fiksi dari serial film Jepang yang diciptakan oleh Toho. Karakter tersebut berupa monster raksasa (kaiju) dengan kemampuan menyemburkan radiasi atau atomic breath serta tidak dapat dikalahkan. Karena itu, Godzilla pun mendapat julukan The King of Monster. Dengan eksistensi lebih dari enam dekade, Godzilla pun hadir dalam beragam versi. Evolusi Godzilla ini tentu tidak mengherankan mengingat Godzilla sudah membintangi sekitar 36 film dalam rentang waktu tersebut.

Meski begitu, film-film tersebut biasanya memiliki konsep dasar sama yaitu asal usul yang berkaitan dengan uji coba nuklir serta wujud seperti dinosaurus yang berdiri dengan dua kaki. Penasaran seperti apa evolusi Godzilla ini? Simak perubahannya dalam beberapa film berikut ini!

Evolusi Godzila Periode Showa (1954-1975)

via IMDb

Godzilla 1954

Nama Godzilla merupakan versi Bahasa Inggris dari Gojira dalam Bahasa Jepang, yaitu kombinasi dari kata gorira yang berarti gorila dan kujira yang berarti paus.  Dari penampakan, kamu mungkin tidak menemukan kemiripan Godzilla dengan kedua hewan tersebut. Namun, keduanya menyimbolkan ukuran dan kekuatan besar serta asal usul Godzilla yang kerap berkaitan dengan laut.

Termasuk film dengan kontinuitas terpanjang, Godzilla pertama kali muncul dalam produksi Toho Studios tahun 1954 lalu. Film tersebut menggambarkan Godzilla sebagai reptil purba yang tengah tertidur di dasar samudra. Makhluk itu kemudian terbangun akibat uji coba bom hidrogen oleh militer AS di Samudra Pasifik. Makhluk tersebut juga terkena radiasi sehingga bermutasi menjadi monster setinggi gedung dan membawa kerusakan dengan napas radiasinya.

Kemunculan monster tersebut pun berhasil meneror warga Jepang layaknya saat mereka terkena bencana nuklir. Godzilla pun seolah menjadi simbol tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang terjadi tidak sampai 10 tahun sebelumnya.

Selain napas radiasi, karakter dasar Godzilla ini juga meliputi tinggi 50 meter, punggung berduri, raungan yang ikonis, wajah yang khas, serta bentuk tubuh yang berdiri dengan dua kaki sementara dua tangannya lebih kecil. Dalam film orisinalnya ini, Godzilla tidak melawan monster apapun. Makhluk satu ini dibunuh dengan menggunakan senjata bernama Oxygen Destroyer.

Setelah perisilisan Godzilla di tahun 1954, evolusi Godzilla pun dimulai, misal dengan penambahan Godzilla kedua (Godzilla Raids Again, 1955). Selain itu, ada juga King Kong vs. Godzilla (1962) yang menjai salah satu film dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah Jepang. Di film ini, Godzilla muncul karena tanpa sengaja terbebas dari bongkahan es akibat kecelakaan kapal selam nuklir Amerika.


Baca Juga: Tidak Hanya Terjadi Di Film Fiksi, Ini Dia Butterfly Effect Terbesar Di Dunia Yang Mengubah Arah Sejarah Dunia


Godzilla Versi 1964

via Pinterest

Evolusi Godzilla dalam Ghidorah, the Three-Headed Monster (1964) berkaitan dengan karakter makhluk tersebut. Jika sebelumnya Godzilla adalah ancaman, dalam film ini Toho menggambarkannya sebagai pahlawan dengan tujuan menarik minat penonton anak-anak.

Toho tetap menggambarkannya sebagai makhluk brutal. Namun, Godzilla di film ini memiliki kepribadian lebih menyenangkan dan bahkan bisa berjabat tangan dan ikut tertawa. Mereka pun mempertahankan karakter tersebut hingga serial film berakhir di tahun 1975 melalui Terror of Mechagodzilla.

Minilla 1967

via TCM.com

Film Son of Godzilla (1967) memperkenalkan seekor anak Godzilla dengan sebutan Minilla. Siapa orang tuanya, tidak ada yang tahu. Namun, di film ini Godzilla menyelamatkan anak tersebut dari serangan serangga monster saat baru menetas lalu mengadopsinya. Serangan seranngga tersebut terjadi karena adanya aktivitas manusia yang tengah membangun alat pengontrol cuaca.

Ukuran Minilla hanya setengah Godzilla dewasa dengan tubuh gemuk, mata besar dan hidung pesek. Namun, Minilla ini memiliki kemampuan untuk mengubah ukuran tubuh menjadi seukuran tinggi manusia. Sama seperti versi Godzilla 1964, Toho menggambarkan Godzilla kecil ini sebagai makhluk baik yang rela berkorban demi temannya.


Baca Juga: Panduan Lengkap Memulai Hobi Model Kit: Definisi, Jenis, Hingga Tingkat Kerumitannya


Evolusi Godzilla Era Heisei (1984-1995)

via IMDb

Memasuki tahun 1984, Toho menghidupkan kembali desain dasar Godzilla, namun dengan wajah yang lebih serius dan sangar. Evolusi Godzilla ini bisa kamu lihat dalam Return of Godzilla (1984). Di film ini, Godzilla memiliki sisik lebih gelap serta paha lebih besar daripada Godzilla Showa.

Karakter baik juga mereka tinggalkan sehingga Godzilla kembali pada sifat aslinya, yaitu musuh Jepang. Selain itu, dalam film-film keluaran tahun 1990an, Godzilla juga memiliki peran antihero. Di satu sisi pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk mengalahkannya, namun jarang berhasil.

Selain itu, era Heisei ini juga memiliki latar belakang asal usul yang berbeda. Di era ini, Godzilla merupakan jenis dinosaurus bernama Godzillasaurus yang berhasil selamat dan tinggal di Pulau Lagos (pulau fiksi) lalu bermutasi akibat uji coba bom hidrogen.

SpaceGodzilla 1994

via godzila.fandom.com

Film Godzilla vs. SpaceGodzilla tahun 1994 memperkenalkan desain Godzilla baru. Evolusi Godzilla ini terjadi karena adanya sel-sel tubuh Godzilla yang dibuang ke luar angkasa. Setelah terhisap oleh lubang hitam, sel-sel tersebut bermutasi menjadi makhluk kuat bernama SpaceGodzilla.

Wujudnya memiliki kemiripan dengan Godzilla asli, namun bagian punggung dan bahunya memiliki kristal besar sehingga pergerakannya lebih lambat. Selain itu, ia juga sangat pintar dan memiliki kemampuan terbang dan telekinesis.


Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Jepang Terbaik Sepanjang Masa. Wajib Ditonton Salah Satunya!


Godzilla 1998

via godzila.fandom.com

Pada tahun 1998, film adaptasi Godzilla Hollywood pertama kali rilis dan menuai banyak kekecewaan. Alasannya, evolusi Godzilla satu ini sangat jauh berbeda dengan aslinya serta menghilangkan esensi monster dari Godzilla.

Di film ini, Godzilla berasal dari iguana yang terpapar uji coba nuklir di Polinesia tahun 1968. Tiga dekade berlalu dan iguana yang telah bermutasi itu tiba di New York. Dalm film besutan Ronal Emmerich ini, ukurannya tidak sebesar Godzilla asli dan penampakannya lebih mirip Tyrannosaurus Rex (T-Rex). Karena perbedaan mencolok ini, Toho pun menyebutnya dengan nama Zilla.

Meski bisa mengeluarkan napas radiasi berupa semburan gas kuat dan menghasilkan api, kemampuannya jauh di bawah Godzilla. Kulitnya juga tidak keras sehingga tidak sanggup menahan serangan.

Evolusi Godzilla Era Milenium (1999-2004)

via IMDb

Film Godzilla 2000 (1999) membuka evolusi Godzilla era millenium. Di era ini, Toho memulai kembali film dari awal dengan asal usul yang berbeda dan desain baru, yaitu Godzilla dengan duri hitam keunguan, mulut yang lebih tajam dan bergerigi, napas radiasi merah serta sebagai antihero.

Toho menggunakan desain serupa untuk Godzilla vs. Megaguirus (2000). Namun, untuk film Godzilla Against Mechagodzilla (2002), Godzilla: Tokyo S.O.S. (2003) dan Godzilla: Final Wars (2004) mereka kembali menggunakan napas biru dan desain duri yang lebih tradisional.

Godzilla Versi 2001

via IMDb

Di era milennium, evolusi Godzilla dalam film Godzilla, Mothra and King Ghidorah: Giant Monsters All-Out Attack cukup menonjol. Film ini menggambarkan Godzilla dengan mata putih menakutkan serta menjadikannya entitas yang sangat jahat. Penyebabnya adalah karena tubuh sang monster yang dirasuki para arwah tentara yang terbunuh di Perang Dunia II.

Godzilla MonsterVerse (2014/2021)

via IMDb

Evolusi Godzilla di era ini menunjukkan perubahan baik pada perwujudan maupun asal usul. Berbeda dengan versi Toho, film besutan Legendary Pictures memulai jagat baru bernama MonsterVerse dengan membangkitkan Godzilla dalam tampilan baru yang lebih menakutkan. Asal usulnya juga bukan karena radiasi. Godzilla di era ini merupakan monster raksasa purba dengan sebutan Titan yang terbangun karena adanya bom atom di tahun 1954.

Alih-alih menjadi musuh, Godzilla versi MonsterVerse bertindak sebagai pelindungi bumi yang menjaga keseimbangannya dengan melawan Titan-Titan lain yang ingin menguasi bumi. Evolusi Godzilla ini bisa kamu saksikan dalam film Godzilla (2014) dan Godzilla vs. Kong (2021).

Shin Godzilla 2016

via IMDb

Evolusi Godzilla oleh Toho kembali terlihat lewat film Shin Godzilla di tahun 2016. Di film ini, Godzilla mengalami transformasi yang cukup drastis. Kemunculannya bermula dari sebuah organism laut yang terpapar limbah nuklir lalu mengalami beberapi fase mutasi hingga menjadi makhluk setinggi 120 meter. Wajahnya sangat mengerikan dan menyerupai belut Moray dan hiu berjumbai.

Dia juga memiliki kemampuan unik yang tidak dimiliki Godzilla sebelumnya. Salah satunya adalah kemampuan menyemburkan radiasi berupa laser dari seluruh tubuhnya. Di dalam film ini, dia kembali menjadi musuh bagi manusia.

Staycation Asyik di Bobobox

Bosan di rumah tapi gak punya banyak waktu luang? Staycation di Bobobox adalah solusinya. Area pod yang luas dan bergaya futuristik tentunya tidak akan bikin kamu bosan, belum lagi fasilitas Wi-Fi kencang yang bisa kamu akses di seluruh area Bobobox. Kamu jadi bebas browsing dan streaming film, drama, serial hingga anime favorit tanpa gangguan.

Dengan adanya fasilitas penunjang seperti pantry, communal space hingga vending machine, menginap di Bobobox menjadi lebih menyenangkan sebab kebutuhan kamu tetap terjamin. Yuk, unduh dulu aplikasi Bobobox untuk reservasi dan informasi lebih lanjut!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles