virus corona

Virus Corona dan Dampaknya Pada Orang Tua dan Penderita Penyakit

Virus corona sudah menyebar di berbagai negara termasuk di Indonesia dan bisa menyerang siapa saja, tak mengenal usia maupun kondisi. Akan tetapi, menurut para ahli, virus corona bisa lebih membahayakan orang tua dan penderita sakit kronis.

Belakangan ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan pemberitahuan tentang siapa saja yang memiliki resiko tinggi terkena dampak dari virus corona.

Mereka adalah orang tua, orang yang menderita HIV, asma, kanker, penyakit jantung, dan penyakit berat lainnya. Ibu hamil juga termasuk di dalamnya. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lanjutan mengenai resiko ibu hamil terhadap virus corona. Berikut penjelasannya.

Bahaya virus corona bagi orang tua

Menurut CDC, 8 dari 10 kematian akibat virus corona di Amerikat Serikat adalah orang tua berusia 65 tahun dan ke atas sedangkan sisanya memerlukan perawatan intensif.

Hal yang sama juga ditemukan di Cina, tempat di mana virus corona pertama kali muncul. Menurut data yang dikeluarkan WHO, tingkat kematian paling tinggi di Cina yaitu orang tua berusia 80 tahun dengan angka 21.9%. Italia sebagai negara kedua dengan kasus virus corona paling banyak juga mendapati hal tersebut di lapangan.

Menurut Higher Institution of Health Italy, rata-rata orang yang meninggal berusia 81 tahun. Akan tetapi, usia tidak semata-mata menjadi faktor utama dari meninggalnya orang tua akibat virus corona. Di balik usia, ada faktor lain yang mengikuti yang membuat orang tua beresiko lebih tinggi terkena dampak dari virus tersebut.

Daya tahan tubuh yang semakin menurun
virus corona

Photo by Cristian Newman on Unsplash

Tubuh pada dasarnya secara alami akan melakukan perlawanan terhadap benda-benda asing yang ada di dalam tubuh, termasuk virus. Akan tetapi, semakin bertambahnya usia, kemampuan seseorang untuk melawan penyakit tersebut semakin menurun. Apalagi untuk melawan virus corona yang masih baru dan belum ditemukan obatnya.

Dalam memerangi infeksi dari virus tersebut, sel darah putih memiliki peran yang sangat penting. Sel tersebut mengidentifikasi patogen baru lalu berekasi untuk melawannya.

Dalam kasus virus corona, sel darah putih justru juga ikut diserang sehingga sel yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh tersebut menjadi lemah dan semakin berkurang jumlahnya.

Lemahnya sistem kekebalan tubuh pada orang berusia muda saja bisa menyebabkan penyakit. Pada orang dewasa dan orang tua, di mana sel darah putihnya sudah semakin berkurang, virus corona bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah lagi.

Menurut Sean Leng, profesor di John Hopkins University School of Medicine, sistem kekebalan seseorang masih bisa berfungsi dengan baik setidaknya hingga usia 60-70.

Sedangkan di usia 75-80, sistem kekebalan tubuh menurun drastis. Oleh karena itu, sistem kekebalan tubuh yang menurun menjadikan seseorang lebih lemah dan beresiko tinggi untuk terkena dampak yang lebih parah.

Cytokine storm
virus corona

Photo by Robina Weermeijer on Unsplash

Demam adalah reaksi yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Saat sistem kekebalan tubuh bekerja, ia akan memproduksi senyawa yang disebut cytokine. Senyawa tersebut bekerja untuk memberitahu tubuh untuk meningkatkan perlawanan pada virus.

Akan tetapi, dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang menurun, produksi senyawa cytokine ini bisa berlebihan pada orang tua sehingga menyebabkan cytokine storm. Produksi cytokine yang berlebihan ini alih-alih melawan penyakit justru menyebabkan demam tinggi dan radang di paru-paru.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Ditambah dengan cytokine berlebihan yang diproduksi di paru-paru membuat organ tubuh tersebut bekerja dua kali lebih berat. Hal ini tentu saja tidak mudah dihadapi oleh orang tua yang sistem kekebalan tubuh dan fungsi organnya sudah menurun.

Bahaya virus corona bagi penderita penyakit kronis

virus corona

Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash

Selain usia, sakit kronis juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena dampak dari virus corona. Tak hanya orang tua, orang berusia muda pun harus waspada jika memiliki penyakit kronis.

Menurut data yang diambil dari WHO, tingkat kematian pasien yang tidak memiliki penyakit kronis di segala usia adalah 1,4 persen, pasien yang memiliki penyakit kardiovaskular 13,2 persen, diabetes 9,2 persen, hipertensi 8,4 persen, penyakit pernapasan 8 persen, dan kanker 7,6 persen. Ini menunjukkan bahwa penyakit kronis bisa memperparah dampak dari virus corona. Mengapa demikian?

Hal ini masih ada hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh. Jika orang tua memiliki sistem kekebalan tubuh yang sudah menurun, orang yang menderita penyakit kronis memiliki sistem kekebalan tubuh yang harus bekerja dua kali lebih keras.

Pertama, sistem kekebalan tubuh harus bekerja melawan penyakit yang sudah ada. Kedua sistem kekebalan tubuhnya juga harus melawan patogen baru, yaitu virus corona.

Keadaan ini juga bisa diperparah karena virus corona menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga melemahkan fungsinya untuk membantu tubuh melawan penyakit. Oleh karena itu, keadaan yang sistem kekebalan tubuh yang melemah dan harus melawan dua penyakit sekaligus bisa menimbulkan komplikasi.

Penderita kanker yang sedang melakukan kemoterapi juga bisa mengalami hal tersebut. Pasalnya, sinar radiasi yang dihasilkan dari terapi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa pasien kemoterapi di Amerikat Serikat berhenti melakukan kemoterapi untuk sementara akibat kekhawatiran mereka tentan virus corona.

Pencegahan adalah pengobatan terbaik

virus corona

Photo by Sam Wheeler on Unsplash

Oleh karena orang tua dan penderita penyakit kronis memiliki resiko lebih tinggi terkena virus corona, mereka harus lebih menjaga diri dan mengikuti arahan yang ditetapkan oleh WHO dan pemerintah setempat.

Rutin mencuci tangan, menerapkan pembatasan sosial, menjaga kebersihan rumah, dan mengonsumsi makanan sehat adalah pencegahan paling efektif yang bisa dilakukan sekarang.

Selain itu, batasi juga eksposur terhadap informasi mengenai virus ini karena orang tua dan orang yang menderita penyakit kronis cenderung lebih khawatir dalam menyikapi masalah tersebut. Mari saling jaga dan memerhatikan sesama. Stay safe!

Bobobox, hotel kapsul pilihan kamu

bobobox

Bobobox adalah hotel kapsul yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya. Selain itu, desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati. Kamu akan merasa seperti berada di film-film masa depan.

Tak hanya itu, teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Bobobox. Aplikasi ini, selain untuk memesan, juga berfungsi sebagai kunci kamar lho. Tinggal pindai saja QR code-nya. Mudah kan?

Di kamarnya juga kamu akan menemukan lampu led yang bisa kamu atur sesuai dengan suasana hati kamu. Modenya pun ada banyak. Mau untuk tidur? Ada. Mau untuk meditasi? Tinggal pakai mode zen. Pokoknya pas banget untuk melepas stres dan menjaga kesehatan mental.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox dan lupakan stres untuk sejenak!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles