cedera

Macam-Macam Cedera yang Sering Dialami Musisi

Cedera mungkin identik dialami oleh atlet atau di profesi dengan aktivitas fisik yang berat. Namun, tahukah kamu bahwa musisi juga rentan terhadap cedera? Biasanya, bagian tubuh yang paling sering terkena adalah lengan. Hal ini dikarenakan alat musik paling sering dimainkan menggunakan lengan.

Latihan selama berjam-jam, penampilan panggung dengan lagu yang banyak, dan gerakan repetitif lainnya adalah beberapa penyebabnya. Soalnya, persendian, otot, ligamen, dan urat daging digunakan secara berlebihan.

Cedera yang dialami musisi sama seperti yang menimpa para atlet, bisa berdampak panjang terhadap karir. Oleh karena itu, yuk ketahui sama-sama cedera apa saja sih yang biasanya dialami para musisi. Simak terus di sini ya.

Sindrom terowongan karpal

cedera

Photo by freestocks on Unsplash

Di bagian pergelangan tangan manusia terdapat terowongan sempit yang dikelilingi oleh tulang dan ligamen. Terowongan tersebut disebut juga terowongan karpal. Musisi yang mengalami sindrom terowongan karpal akan merasakan kesemutan dan kaku di bagian tangan, terutama jempol dan jari telunjuk.

Sensasi ini bisa merambat sampai ke bagian bawah siku. Meskipun tidak ada penyebab khusus seorang musisi mengalami sindrom ini, bisa dipastikan bahwa adanya terlalu banyak tekanan pada saraf median. Gitaris mengalami cedera ini karena membebani pergelangan tangan terlalu sering.

Sindrom outlet toraks

cedera

Photo by Afif Kusuma on Unsplash

Musisi seperti pemain gitar, bas, dan instrumen lain yang menggunakan strap pasti pernah merasakan kram di bagian bahu atau leher. Hal ini bisa saja disebabkan oleh sindrom outlet toraks. Cedera ini tejadi ketika pembuluh darah di antara tulang selangka dan bagian pertama tulang rusuk (outlet toraks) tertekan.

Tekanan ini mengakibatkan rasa sakit di bahu dan leher dan rasa kaku di jari-jari tangan. Gejala dari sindrom ini beragam tergantung bagian mana yang paling sering tertekan. Sindrom ini bisa diakibatkan oleh, di antaranya, postur tubuh yang kurang bagus, aktivitas yang berulang, tekanan pada sendi, hingga trauma.

Tendonitis

cedera

Photo by Stavrialena Gontzou on Unsplash

Tendonitis adalah nama umum untuk pembengkakan pada bagian tendon yang menyebabkan rasa sakit. Cedera pada urat yang menghubungkan otot dan tulang ini pada umumnya terjadi di bagian bahu, siku, pergelangan tangan, dan tumit.

Salah satu pemain drum profesional Alexandre Cunha harus berhenti bermain drum selama satu tahun saat ia terkena tendonitis. Cedera yang tidak bisa dianggap enteng ini juga memiliki nama lain seperti tennis elbow, golfer’s elbow, pitcher’s shoulder, swimmer’s shoulder, dan jumper’s knee, tergantung bagian yang menyerangnya.

Tenosynovitis de Quervain

cedera

Photo by Jude Beck on Unsplash

Cedera yang satu ini adalah kondisi yang menyerang tendon pergelangan tangan bagian jempol. Jika kamu mengalami tenosynovitis de quervain, pergelangan tanganmu akan terasa sakit bahkan saat ingin mengepal sekalipun.

Musisi yang melakukan gerakan repetitif di pergelangan tangan mereka rentan terkena cedera yang satu ini. Selain rasa sakit, gejala dari cedera ini adalah pembengkakan dekat area jempol, dan kesulitan menggerakkan jempol dan pergelangan tangan.

Bursitis

cedera

Photo by Anna Auza on Unsplash

Bursitis adalah cedera yang terjadi pada bursae, yaitu kantung kecil yang berisi cairan untuk yang melindungi tulang, tendon, dan otot dekat persendianmu.

Biasanya musisi mengalami bursitis di bagian bahu, siku, dan panggul. Namun, bursae juge bisa muncul di lutut, tumit, dan jempol. Akibat dari munculnya bursitis adalah gerakan berulang yang mengakibatkan peradangan pada bursae.

Laringitis

cedera

Photo by Vidar Nordli-Mathisen on Unsplash

Cedera yang dialami oleh musisi selanjutnya biasanya menyerang penyanyi. Laringitis merupakan peradangan pada pangkal tenggorokan (laring) akibat terlalu sering digunakan, iritasi, atau infeksi. Di dalam laring terdapat pita suara yang membuka dan menutup untuk menghasilkan suara lewat gerakan dan getarannya.

Saat kamu terkena laringitis, pita suaramu membengkak. Alhasil, suara yang dihasilkan menjadi terdistorsi dan suaramu menjadi serak. Laringitis bisa akut ataupun kronis. Biasanya laryngitis disebabkan oleh infeksi temporer dan tidak serius. Namun, suara serak yang berkelanjutan bisa menjadi ciri serius kondisi medis.

Vocal cord paralysis

cedera

Photo by Amin Moshrefi on Unsplash

Masih dari penyanyi, cedera selanjutnya adalah vocal cord paralysis atau kelumpuhan pita suara. Kondisi ini terjadi akibat impuls syaraf ke kotak suaramu terganggu. Hal ini menyebabkan pita suaramu tak bekerja.

Tak hanya menyanyi, cedera ini bisa berdampka pada kemampuan berbicara dan bahkan bernapas. Soalnya, tugas pita suara tidak hanya memproduksi suara saja. Pita suara juga melindungi saluran udara dari makanan, minuman, dan air liur yang bisa membuatmu tersedak.

Cara mencegah cedera pada musisi

Penelitian menunjukkan bahwa praktik pencegahan cedera belum banyak dilakukan oleh musisi. Padahal, pencegahan bisa mengurangi rasa sakit dan lelah yang diakibatkan dari memainkan alat musik yang cukup lama. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi resiko yang sering dialami oleh musisi.

  • Melakukan peregangan dan pemanasan semua otot sebelum dan setelah latihan atau penampilan.
  • Melakukan peregangan perut, punggung, dada, dan bahu untuk menjaga postur tubuh yang baik.
  • Melatih otot tangan dan pergelangan tangan agar lebih kuat untuk mencegah tekanan otot.
  • Berolahraga 3 hingga 4 kali seminggu selama 20 menit untuk menjaga stamina.
  • Gunakan teknik yang baik dan benar.
  • Jangan mainkan bagian lagu yang sulit terlalu sering.
  • Sebelum kembali bermain musik, pastikan sudah sembuh total.
  • Gunakan instrumen yang sehat (tidak perlu mahal asal kualitasnya baik).

Selalu jaga kesehatan diri

Nah, tadi adalah tujuh cedera yang biasa dialami oleh para musisi. Kalau kamu berkarir sebagai seorang musisi, perhatikan baik-baik ya kondisi apa saja yang bisa menyerang kamu.

Soalnya, jika terlalu dianggap enteng cedera bisa membahayakan selain kesehatan juga karirmu. Jika kamu mengalami salah satu dari kondisi di atas cobalah beristirahat sejenak hingga sembuh. Namun, jika sudah parah lebih baik kamu segera meminta bantuan dokter. Tetap berkarya dan jaga kesehatan!

Tetap bahagia dengan staycation di Bobobox

bobobox

Kamu harus istirahat karena cedera tapi bosan mau ngapain? Mending cobain aja staycation di Bobobox. Bobobox adalah hotel kapsul yang bisa bikin kamu bebas dari stres. Suasana tenang dan hening akan kamu dapatkan saat masuk ke pod-nya. Selain itu, desainnya yang modern juga enak untuk dinikmati.

Tak hanya itu, teknologi yang digunakan juga canggih. Untuk memesan kamar, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Bobobox. Aplikasi ini, selain untuk memesan, juga berfungsi sebagai kunci kamar lho. Tinggal pindai saja QR code-nya.

Di kamarnya juga kamu akan menemukan lampu led yang bisa kamu atur sesuai dengan suasana hati kamu. Modenya pun ada banyak. Mau untuk tidur? Ada. Mau untuk meditasi? Tinggal pakai mode zen. Pokoknya pas banget untuk melepas stres dan memulihkan diri.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo menginap di Bobobox!

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles