kantong plastik

Tak Hanya Hemat Duit, Belanja Juga Harus Hemat Plastik

Seberapa seringkah kamu menolak tawaran kantong plastik saat belanja di supermarket, pasar maupun pedagang kaki lima? Masih jarang, bukan? Sepertinya hampir setiap orang masih belum bisa sepenuhnya move on  dari penggunaan kantong plastik atau plastik sekali pakai. Menggunakan plastik sekali pakai adalah kebiasaan orang Indonesia yang masih sulit dihilangkan, terutama saat berbelanja. Tapi tahukah kamu, saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan kampanye mengurangi sampah plastik sekali pakai, lho! Hal ini disebabkan oleh jumlah plastik sekali pakai yang kita konsumsi sudah sangat keterlaluan.

Setiap tahun, sebanyak 300 juta ton plastik diproduksi, setengahnya adalah plastik sekali pakai. Hanya sekitar 10-15% produk plastik yang bisa di daur ulang. Sisanya? Ya, jadi sampah plastik! Meskipun termasuk isu krusial, ternyata masih banyak yang tak sadar akan bahaya dari sampah plastik. Apa saja sih bahayanya? Nih Bob jelasin, ya!

Permasalahan yang ditimbulkan dari sampah plastik

Memicu perubahan iklim

Dari mulai proses produksi, plastik menghasilkan emisi karbon yang tinggi dan merupakan salah satu penyebab perubahan ikim. Kok bisa? Plastik terbuat dari proses pembakaran yang mengubah minyak bumi menjadi molekul-molekul kecil yang disebut dengan monomer. Dari proses pembakaran inilah banyak gas rumah kaca diemisi ke atmosfer, sehingga kondisi bumi semakin panas.

Selain itu, sumber material kantong plastik yang terbuat dari minyak bumi merupakan sumber daya alam tak terbarukan sehingga jika digunakan secara terus menerus akan cepat habis. Setiap kegiatan produksi plastik membutuhkan 12 juta barel bahan baku minyak, lho! Kebayang nggak tuh, kira-kira sampai kapan minyak buminya tersedia? Bakalan sampai ke anak cucu kita nggak, ya?

Mencemari lingkungan

Karena merupakan barang sekali pakai, setelah makanan dikonsumsi, plastik tentunya langsung dibuang. Nah, kalau tidak bertanggung jawab, sampah bisa mencemari lingkungan. Yup! Jangan jauh-jauh deh, lihat di sepanjang jalan, pasti selalu ada saja sampah yang berserakan. Bahkan, sampah yang tertimbun bisa menyumbat saluran air, selokan, dan sungai. Alhasil, banjir melanda.

Selain itu, sampah plastik yang dibuang secara sengaja maupun tidak sengaja, akan bermuara ke laut. Tentu, akan sangat berdampak pada keseimbangan ekosistem laut. Masih ingat, kan dengan beberapa kasus biota laut yang mati gara-gara mengkonsumsi sampah plastik? Sampah masih menjadi musuh besar satwa laut. Bagaimana tidak, terdapat kurang lebih 25 triliun puing-puing plastik di lautan. Sebanyak 269.000 ton mengapung di permukaan, sementara sekitar empat miliar microfiber plastik per kilometer persegi mengotori laut dalam.

Indonesia sendiri, ternyata berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang dengan angka yang cukup fantastis yakni 187,2 juta ton setelah Cina. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektare kantong plastik atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola. Kalau begini, jadi setuju ya sama seruan Bu Susi Pudjiastuti untuk menenggelamkan orang-orang yang buang sampah di laut.

Membutuhkan waktu yang lama untuk terurai

Kantong plastik dan jenis plastik lainnya yang terbuat dari minyak bumi tidak bersifat biodegradable, atau tidak bisa diurai. Hal ini karena rantai karbonnya yang panjang sehingga sulit diurai oleh organisme. Butuh waktu ratusan hingga ribuan tahun agar plastik terurai secara sempurna.

Oleh karena itu, banyak gerakan yang diinisiasi oleh aktivis lingkungan hidup untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya kantong plastik sekali pakai. Salah satu yang paling dekat dengan rutinitas kita sehari-hari adalah saat berbelanja. Lalu, apa yang bisa dilakukan kita untuk meminimalisasi penggunaan kantong plastik saat berbelanja?

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja

1. Menggunakan tas kain setiap berbelanja

Berdasarkan hasil survei ekonomi nasional BPS pada tahun 2017, terdapat 53,98 persen rumah tangga yang tidak pernah membawa tas belanja sendiri. Hanya 9,29 persen yang selalu membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja; selebihnya 29,00 persen menyatakan kadang-kadang, dan 7,73 persen menyatakan sering membawa tas belanja ketika berbelanja.

Alasannya cukup variatif. Beberapa orang beranggapan bahwa tas belanja itu ribet, tidak praktis seperti kantong plastik. Namun, banyak pula yang sudah memiliki tas belanja, namun sering lupa dibawa karena sudah terbiasa menggunakan kantong plastik.

Saat ini justru kamu sangat dimudahkan untuk hidup tanpa plastik lho, sebab tas belanja yang beredar di pasaran sudah sangat banyak dan lebih beragam. Saat ini, produk tas belanja bisa dengan mudah kamu temukan di mall, pasar, bahkan bisa dipesan melalui e-commerce. Tersedia juga tas dengan motif yang lucu-lucu sehingga kegiatan belanja semakin stylish dan fun.

2. Hindari memakai kantong plastik jika belanjaan tidak terlalu banyak

Jika belanjaan kamu tidak terlalu banyak, mintalah petugas supermarket maupun penjual untuk tidak mengunakan kantong plastik. Kamu bisa memasukannya ke tas yang sedang dipakai, atau bisa kamu jinjing tanpa menggunakan kantong plastik. Kurang baik jika kamu menggunakan kantong plastik sedangkan isinya hanya satu barang saja. Jadi, kalau beli hanya membeli soft drink saja, nggak perlu ya pakai plastik!

3. Semua belanjaan bisa digabung dalam satu plastik

Nah, jika memang terpaksa menggunakan kantong plastik, minimalisasi jumlahnya ya! Gimana caranya? Dengan menggabungkan semua belanjaan dalam satu wadah plastik, yang penting setiap plastik yang digunakan terisi penuh. Di supermarket misalnya, biasanya belanjaan seperti sabun sering dikantongi secara terpisah. Sebenarnya hal ini tidak perlu dilakukan karena setiap produknya sendiri sudah dibungkus oleh plastik. Kecuali jika kemasannya rusak atau bocor.

4. Memakai kembali kantong plastik untuk keperluan lain

Cara untuk mengurangi sampah plastik selanjutnya adalah dengan menggunakan kantong plastik secara berulang-ulang. Setelah dipakai sebagai wadah belanjaan, pakai kembali kantong plastik tersebut untuk keperluan lain, misalnya untuk membungkus barang-barang di kemudian hari.

5. Membawa tempat makanan sendiri

Kamu pernah hitung nggak, berapa kali dalam sehari menggunakan kantong plastik untuk wadah makanan? Banyak, bukan? Nah, kamu bisa menghemat kantong plastik dengan membawa tempat makanan sendiri. Jadi, dengan membawa lunch box sendiri, makanan yang kamu beli tak perlu dibungkus, langsung masukan saja dalam tempat makanmu.

Nah, ternyata ikut berkontribusi untuk menjaga bumi bisa dengan melakukan hal-hal sederhana, ya. Dimulai dari diri sendiri, dari hal terkecil seperti menghindari pemakaian kantong plastik saat berbelanja, kamu sudah ikut berpartisipasi melindungi bumi.

 

 

 

Bobobox

Bobobox

Sejak tahun 2018, Bobobox hadir menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para traveler untuk menikmati perjalanan yang sempurna. Bobobox menghubungkan traveler, dari pod ke kota.

All Posts

Bobobox

Rasakan sensasi menginap di hotel kapsul Bobobox! Selain nyaman, hotel kapsul ini mengedepankan teknologi dan keamanan. Bobobox bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati perjalanan dan beristirahat, dan cocok untuk perjalanan liburan atau bisnis.

Top Articles

Categories

Follow Us

Latest Articles